Suara.com - Guardians of the Formula mungkin awalnya terdengar seperti film tentang rahasia nuklir dan konspirasi negara.
Tetapi saat film bergulir, penonton justru dibawa ke sebuah kisah medis yang tak kalah menegangkan.
Film produksi Serbia ini sukses mengecoh ekspektasi, sekaligus menyajikan drama manusia yang kuat dan menyentuh.
Disutradarai oleh Dragan Bjelogrli dan diangkat dari kisah nyata, film ini berlatar tahun 1958 di Yugoslavia.
Sekelompok ilmuwan muda mengalami kecelakaan radiasi saat melakukan eksperimen rahasia di Institut Nuklir Vina.
Untuk menyelamatkan nyawa mereka, pemerintah mengirim mereka secara diam-diam ke Klinik Curie di Paris.
Di sanalah dokter Georges Mathé melakukan transplantasi sumsum tulang pertama antara pendonor dan penerima yang tidak memiliki hubungan darah, sebuah tonggak penting dalam dunia pengobatan leukemia.
Sebelumnya, film ini menuai pujian di berbagai festival Internasional. Guardians of the Formula meraih Variety Award dan Green Leopard Award di Locarno Film Festival 2023, serta mencatat lebih dari 100 ribu penonton di bioskop Serbia dalam waktu singkat.
Secara visual, film ini tampil total. Tone warna kusam dan lighting redup membuat penonton seolah benar-benar berada di era 1950-an.
Baca Juga: Sukses Breaking Bad, Vince Gilligan Garap Serial Sci-Fi Pluribus, Gandeng Rhea Seehorn
Akting para pemainnya juga terasa dalam dan jujur. Tidak banyak dialog emosional berlebihan, tapi justru ekspresi dan bahasa tubuh yang berbicara.
Yang menarik, alur film ini disajikan dengan gaya maju-mundur. Di awal mungkin bikin bingung dan butuh sedikit konsentrasi ekstra, tapi lama-kelamaan justru jadi bagian paling menarik.
Penonton diajak merangkai potongan cerita seperti puzzle, hingga akhirnya semua menyatu di akhir dengan sangat memuaskan.
Meski berangkat dari cerita seputar nuklir, film ini pelan-pelan bergeser menjadi drama medis yang menyentuh.
Puncaknya ada pada penjelasan ilmiah tentang metode transplantasi sumsum tulang yang disampaikan dengan cara yang cukup kompleks namun menggugah.
Momen tersebut jadi titik balik emosional dan membuat film ini terasa benar-benar bermakna.
Ketegangan yang dibangun sepanjang film juga tidak berakhir tragis. Justru menjelang akhir, ada perasaan lega, haru, dan syukur yang muncul.
Ini bukan film aksi atau thriller cepat, tapi drama yang berjalan pelan, dalam, dan menyisakan bekas di hati.
Secara keseluruhan, Guardians of the Formula bukan hanya tontonan buat penggemar film sejarah atau sains, tapi juga buat siapa pun yang menyukai cerita tentang kemanusiaan dan keberanian menghadapi situasi tak terduga.
Cocok untuk disaksikan sambil merenung, dan mungkin sedikit berkaca-kaca.
Film Guardians of the Formula bisa ditonton secara eksklusif di KlikFilm mulai 1 Agustus 2025.