Andre Taulany Tak Sudi Pertahankan Rumah Tangga, Pengacara: Itu Neraka Nantinya!

Rabu, 06 Agustus 2025 | 13:10 WIB
Andre Taulany Tak Sudi Pertahankan Rumah Tangga, Pengacara: Itu Neraka Nantinya!
Andre Taulany Tak Sudi Pertahankan Rumah Tangga (Instagram)

Suara.com - Keputusan Andre Taulany untuk mengakhiri rumah tangganya dengan Rien Wartia Trigina disebut sudah final dan tidak dapat ditawar lagi.

Presenter dan komedian berusia 50 tahun itu merasa perpisahan adalah satu-satunya jalan keluar dari penderitaan yang telah lama dirasakannya.

Hal tersebut diungkapkan secara gamblang oleh salah satu pengacara yang tergabung dalam tim kuasa hukum Andre Taulany, Fahmi Bachmid, di kawasan Antasari, Jakarta, Rabu, 6 Agustus 2025.

Menurut Fahmi, kliennya telah sampai pada titik di mana mempertahankan pernikahan hanya akan menciptakan "neraka".

"Di saat seseorang sudah menyatakan tidak sanggup untuk berumah tangga, jangan dipaksakan untuk tetap bertahan. Karena itu adalah neraka nantinya, menjadikan penderitaan yang berkepanjangan buat mereka," ujar Fahmi Bachmid.

Fahmi menjelaskan bahwa dasar dari keputusan ini adalah penderitaan lahir dan batin yang sudah berlangsung lama dan tak kunjung menemukan solusi.

"Pada saat seseorang sudah merasa menderita, terjadi penderitaan lahir batin yang berkepanjangan. Tidak ada yang bisa menyelesaikan masalah tersebut kecuali diakhiri," tegasnya.

Andre Taulany menolak anak jadi saksi di sidang perceraian. [Instagram/@andreastaulany]
Andre Taulany menolak anak jadi saksi di sidang perceraian. [Instagram/@andreastaulany]

Ia menambahkan bahwa urusan rumah tangga adalah ranah pribadi yang tidak bisa diintervensi oleh siapa pun, karena hanya pasangan yang bersangkutan yang merasakannya.

"Urusan rumah tangga itu urusan pribadi, tidak ada yang bisa intervensi," kata Fahmi.

Baca Juga: Pengadilan Tegas Tolak Permintaan Istri Andre Taulany Jadikan Anak Saksi Kasus Cerai

Fahmi menekankan bahwa yang menjalani dan merasakan suka duka pernikahan adalah Andre dan istrinya, bukan orang lain.

"Karena yang menjalani kehidupan bukan saya, bukan Anda, dan bukan siapa pun juga, adalah mereka yang berumah tangga," tuturnya.

Bagi Fahmi, fondasi sebuah pernikahan adalah perasaan tulus dari hati untuk saling mengasihi.

"Karena rumah tangga itu adalah dari hati untuk saling mencintai, saling menjaga, dan sebagainya," jelasnya.

Ketika fondasi itu sudah rusak oleh rasa sakit dan pengkhianatan, maka tidak ada pilihan lain selain menyudahinya.

"Manakala sudah merasa tersakiti, manakala sudah merasa terkhianati, tidak ada jalan keluar adalah diakhiri," pungkas Fahmi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI