Gebrakkan Lucky Hakim: Pasukan Ribuan Ular Dikerahkan Basmi Hama Tikus di Indramayu

Ferry Noviandi Suara.Com
Sabtu, 09 Agustus 2025 | 10:59 WIB
Gebrakkan Lucky Hakim: Pasukan Ribuan Ular Dikerahkan Basmi Hama Tikus di Indramayu
Lucky Hakim menjalankan program Ular Sahabat Tani untuk membantu petani membasmi hama tikus. [Suara.com/Rena Pangesti]

Suara.com - Setelah sukses dengan program Car Free Night, aktor sekaligus politisi Lucky Hakim kembali membuat gebrakan yang tak biasa.

Kali ini, Lucky mendeklarasikan perang total terhadap hama tikus yang telah lama menjadi momok menakutkan bagi para petani di Indramayu.

Solusinya? Melepas ribuan ular ke tengah sawah dalam sebuah gerakan masif bertajuk "Ular Sahabat Tani".

Langkah radikal ini diambil sebagai respons atas keluhan para petani yang sering mengalami gagal tanam dan kerugian besar akibat serangan tikus yang tak terkendali.

Bersama para kreator konten, Lucky Hakim memimpin langsung pelepasan ribuan ular jenis Coelognathus Radiatus, atau yang lebih dikenal sebagai Ular Lanang Sapi, ke area persawahan yang paling parah terdampak.

"Ribuan ular lanang sapi dan ular koros sudah kita lepas, di lokasi-lokasi yang terserang hama tikus, kasihan petani jadi gagal tanam dan rugi besar karena serangan tikus yang sangat banyak," kata Lucky Hakim.

Program ini dirancang sebagai solusi biologis yang komprehensif.

"Ini namanya gerakan Ular Sahabat Tani, saya juga mengajak teman-teman youtuber dan para influenser lainnya ke Indramayu untuk mensukseskan program ini untuk membantu petani," ujarnya menyambung.

Mengembalikan Keseimbangan Ekosistem yang Hilang

Baca Juga: Gebrakan Akhir Pekan Lucky Hakim, Sulap Alun-Alun Jadi Pesta Rakyat dan "Pabrik" Bintang Baru

Pemilihan ular sebagai predator alami bukanlah tanpa alasan. Menurut Lucky, populasi tikus di Indramayu meledak karena predator alaminya seperti ular, biawak, dan burung hantu semakin langka.

Hewan-hewan tersebut sering kali diburu dan dibunuh oleh warga karena dianggap berbahaya atau menakutkan.

Hilangnya predator puncak dalam rantai makanan membuat populasi tikus tumbuh tanpa kendali.

"Ini aslinya jenis ular yang juga berasal dari Indramayu, dulu tikus bisa dikontrol populasinya saat ada banyak ular, biawak dan burung hantu, tapi karena ular dianggap menakutkan maka banyak ular dibunuh," ucap Lucky Hakim.

Efek dari tindakan itu maka populasi tikus menjadi banyak dan tak terkontrol.

Masalah hama tikus memang telah menjadi isu nasional.

Berbagai cara, mulai dari gropyok massal, penggunaan racun, hingga pemasangan setrum listrik ilegal yang memakan korban jiwa, terbukti belum mampu menyelesaikan masalah secara tuntas.

"Petani resah, tikus diracun malah bahaya untuk hewan lain, digropyok warga sekampung ngejar-ngejar tikus, tapi tetepa aja masih gagah si bangsa tikus itu, sampai secara ilegal dipasang setruman malah yang kesetrum manusianya sendiri, sampai banyak korban jiwa, tapi si tikus enggak ada matinya," imbuh Lucky.

Strategi Lapis Baja: Ular Melengkapi Peran Burung Hantu

Sebelumnya, pemerintah telah menginisiasi pelepasan burung hantu untuk menekan populasi tikus. Namun strategi ini masih memiliki beberapa kekurangan.

"Karena burung hantu berburu tikus di malam hari, tapi dia dari atas sambil terbang. Kekuranganya adalah burung hantu enggak bisa masuk ke lobang tikus, hanya memangsa tikus dewasa yang keluyuran malam hari, sementara anakan tikus di lobang-lobangnyan masih banyak," tutur Lucky.

Ular Lanang Sapi memiliki keunggulan karena mampu menyelinap masuk ke dalam liang dan sarang tikus untuk memangsa anakan tikus yang sulit dijangkau predator lain.

Aman untuk Petani, Mematikan bagi Tikus

Kekhawatiran mengenai keselamatan petani menjadi pertanyaan utama yang muncul dari masyarakat.

Namun, Lucky dengan tegas menjamin bahwa ular yang dilepas sepenuhnya aman dan tidak berbahaya bagi manusia.

"Program Ular Sahabat Tani ini aman, ularnya tidak berbisa, jenis yang ukurannya tidak akan tumbuh besar seperti ular sanca, maksimal sebesar jempol kaki orang dewasa, panjang maximal 1,5m, ini ular spesial makan tikus dan kodok, kalau lihat orang pasti ularnya kabur," ucap Lucky.

Seandainya manusia digigit ular ini, menurut Lucky Hakim efeknya minor karena hanya mengalami lecet.

"Karena giginya kecil. Bahkan sebagai bukti, saya tunjukkan video-video ular tersebut ketika menggigit tangan, hanya luka kecil dan sama sekali tidak berbahaya," kata Lucky, yang juga dikenal sebagai pecinta hewan. 

Ular Lanang Sapi sengaja dipilih karena ciri fisiknya yang khas, berwarna coklat kekuningan dengan garis hitam memanjang di punggung, sehingga mudah dikenali oleh petani dan tidak dibunuh.

Efektivitasnya pun luar biasa. Satu ekor ular ini mampu memangsa hingga tiga tikus dewasa atau lebih dari sepuluh anak tikus setiap minggunya.

Gerakan ini pun mendapat sambutan positif. Semakin banyak kelompok tani dari berbagai kecamatan yang mengajukan permintaan agar program serupa dilaksanakan di wilayah mereka, menandakan harapan baru bagi para petani Indramayu untuk kembali meraih panen yang sejahtera.

"Alhamdulillah gerakan ini disambut baik oleh masyarakat tani dan makin banyak kelompok tani dari berbagai kecamatan meminta dilakukan pelepasan Ular Sahabat Tani, mohon doanya supaya tetap lancar dan petani bisa sejahtera," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI