Mpok Alpa Meninggal Dunia: Kisah Haru dari Panggung Hajatan Rp5 Ribu hingga Jadi Bintang

Jum'at, 15 Agustus 2025 | 14:10 WIB
Mpok Alpa Meninggal Dunia: Kisah Haru dari Panggung Hajatan Rp5 Ribu hingga Jadi Bintang
Kebersaamaan keluarga Mpok Alpa saat melahirkan bayi kembar. (Instagram/@nina_mpokalpa)

Suara.com - Dunia hiburan tanah air kembali diselimuti duka. Komedian dan presenter yang dikenal dengan celoteh khas Betawi-nya, Nina Carolina atau yang akrab disapa Mpok Alpa, meninggal dunia pada Jumat (15/8/2025).

Kepergiannya bukan hanya meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga dan sahabat, tetapi juga bagi jutaan pemirsa yang setiap hari terhibur oleh tawa dan kelugasannya.

Namun, di balik sosoknya yang ceria, tersimpan sebuah kisah perjuangan seorang perempuan tangguh yang merintis karier dari nol, jauh sebelum video viral mengubah takdirnya.

Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh rekan kerjanya, Raffi Ahmad dan Irfan Hakim, dalam program televisi yang pernah mereka pandu bersama.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun sahabat kita, Nina Carolina atau yang akrab disapa Mpok Alpa meninggal dunia, barusan ini suaminya menghubungi kita," ungkap Raffi Ahmad dengan suara bergetar.

Raffi menambahkan bahwa Mpok Alpa telah berjuang melawan penyakit kanker selama beberapa bulan terakhir, sebuah pertarungan yang sengaja ia rahasiakan dari publik.

"Jadi memang sebenarnya Mpok Alpa sudah beberapa bulan itu sakit dan menjalani perawatan, tapi beliau gak mau diketahui banyak orang perawatannya," ujar Raffi.

Dari Panggung Hajatan dengan Bayaran Seadanya

Sebelum namanya melambung dan wajahnya wara-wiri di televisi nasional, Mpok Alpa adalah seorang pejuang seni di lingkungannya.

Baca Juga: Asal-usul Nama Mpok Alpa, Video Curhat 'Alfamart' Bawa Hoki ke Panggung Hiburan

Jauh sebelum 2018, ia adalah seorang penyanyi dangdut yang menghibur dari panggung ke panggung hajatan di kampung-kampung.

Dengan nama asli Nina Carolina, ia merintis karier dengan bayaran yang jauh dari kata mewah, bahkan kabarnya pernah hanya menerima honor sebesar Rp5.000 untuk sekali manggung.

Meski begitu, semangatnya tak pernah padam.

Kegigihannya sebagai biduan lokal bahkan membuatnya memiliki basis penggemar setia yang menamakan diri Carolina Fans Club (CFC).

Momen-momen ini menjadi fondasi yang membentuk mental bajanya, mengasah kemampuannya berinteraksi dengan penonton, dan menumbuhkan kecintaan yang tulus pada dunia hiburan.

Titik Balik Kehidupan dari Curhatan Viral yang Jujur

Tangkapan layar kenangan video mpok alpa viral di media sosial. [YouTube/Bang Heru]
Tangkapan layar kenangan video mpok alpa viral di media sosial. [YouTube/Bang Heru]

Takdir berkata lain pada tahun 2018.

Sebuah video sederhana yang direkam iseng untuk suaminya, Aji Darmaji, menjadi tiket emasnya menuju panggung yang lebih besar.

Dalam video tersebut, Mpok Alpa yang sudah berdandan rapi mencurahkan isi hatinya dengan logat Betawi yang kental, mengeluh karena hanya berkutat dengan urusan dapur dan meminta diajak jalan-jalan ke mal.

"Kita udah rapih, udah menor, alis dilempeng-lempengin... Ajak ke mana kek ini kita ya, bang... begini amat yak saban hari. Pegang penggorengan, megangin panci... Ajak apa kita ini yang udah cakep ke mal," celotehnya dalam video yang kini menjadi legendaris itu.

Kejujuran dan keluguan dalam curhatannya ternyata mewakili perasaan banyak ibu rumah tangga di seluruh Indonesia.

Video itu meledak, menjadi perbincangan hangat, dan melambungkan nama Mpok Alpa dalam semalam.

Dari sanalah, pintu dunia hiburan profesional terbuka lebar.

Ia diundang ke berbagai acara televisi, dan dengan cepat gaya humornya yang spontan dan apa adanya membuatnya dicintai publik.

Pejuang Keluarga dan Pertarungan Sunyi Melawan Sakit

Di tengah kesibukannya yang meroket, Mpok Alpa tidak pernah melupakan perannya sebagai seorang istri dan ibu.

Ia adalah sosok pejuang bagi keluarganya, meninggalkan empat orang anak: Sherly, Alfatih, serta anak kembar yang baru saja lahir pada 7 Oktober 2024, yang diberi nama Raffi Ahmad Darmadina dan Raffa Ahmad Darmadina.

Di saat yang sama, ia memendam pertarungan beratnya sendiri.

Ia diam-diam berjuang melawan kanker, bahkan harus bolak-balik ke Malaysia untuk menjalani pengobatan.

Namun, di depan kamera, ia tak pernah sekalipun menunjukkan rasa sakitnya.

Ia tetap profesional, terus menebar tawa dan keceriaan seolah tak ada beban yang ia pikul.

Sikap inilah yang menunjukkan betapa luar biasanya kekuatan dan ketegaran seorang Mpok Alpa.

Kepergian Mpok Alpa adalah sebuah kehilangan besar.

Ia bukan hanya sekadar komedian yang viral sesaat, tetapi juga simbol harapan dan bukti bahwa kejujuran, keaslian, dan kerja keras dapat mengubah nasib seseorang.

Ia adalah pengingat bahwa di balik setiap tawa yang kita lihat di layar kaca, sering kali ada kisah perjuangan yang menginspirasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI