Suara.com - Sikap anak almarhumah Mpok Alpa, Fatih menuai sorotan di tengah kabar duka terkait kematian sang ibu.
Sebagaimana diketahui, komedian yang bernama asli Nina Carolina itu meninggal dunia pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Kabar kepergian Mpok Alpa dikonfirmasi oleh Raffi Ahmad dan Irfan Hakim yang merupakan sahabat sekaligus rekan kerjanya.
Mpok Alpa menghembuskan napas terakhir pada pukul 08.15 WIB di usia 38 tahun setelah berjuang melawan penyakit kanker.
Dia meninggalkan empat orang anak yang kini harus melanjutkan hidup tanpa sosok sang ibu.
Anak pertamanya bernama Sherly, disusul Al Fatih yang kini menjadi sorotan warganet karena ketabahannya.
Di tengah suasana duka, beredar momen Fatih yang mendapat dukungan dari para gurunya di sekolah.
Mereka memberikan dukungan agar anak Mpok Alpa tetap semangat bersekolah dan tidak putus asa meski tengah menghadapi cobaan berat.
"Kamu harus tetap semangat ya nanti sekolahnya," ucap salah satu guru.
Baca Juga: Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
"Kami hadir di sini untuk memberikan kamu semangat, agar nanti sekolahnya jangan putus asa ya," tuturnya lebih lanjut.
Para guru lantas mendoakan agar Fatih tumbuh menjadi anak yang soleh dan menyayangi adik-adiknya.
"Kita doakan agar kamu juga menjadi anak yang baik, anak yang soleh, anak yang sayang sama adik-adik," ujarnya.
Senyum Fatih yang masih terlihat di tengah kehilangan membuat banyak warganet merasa terenyuh.
Beberapa warganet berkomentar bahwa senyum Fatih mungkin hanya cara menutupi rasa sedihnya.
"Dia tersenyum karena masih banyak orang, kalau sendiri pasti nangis banget," tulis salah satu warganet.
Ada pula yang mengatakan tidak ada yang tahu pasti arti senyum Fatih di momen tersebut.
Warganet lain memuji kekuatan Fatih yang mampu menahan tangis di tengah duka mendalam.
"Tidak ada yang tahu persis di balik arti senyumannya," tambah warganet lain.
"Dia kuat banget, bisa nahan nangis, di balik senyuman kecilnya," ujar warganet.
Komentar lain menyebut Fatih pasti akan menangis di rumah ketika mengingat ibunya yang sudah tiada.
Jenazah Mpok Alpa dimakamkan pada hari yang sama di TPU Kujaran yang jaraknya tidak jauh dari Studio Persari.
Raffi Ahmad mengungkap bahwa Mpok Alpa telah mengidap kanker selama tiga tahun terakhir.
Selama sakit, Mpok Alpa memilih untuk merahasiakan kondisinya dari publik.
Dia tidak ingin terlihat lemah dan enggan merepotkan orang lain di sekitarnya.
Bahkan ketika menjalani kemoterapi, Mpok Alpa tetap berusaha agar publik tidak mengetahuinya.
Irfan Hakim menuturkan bahwa rekannya itu menjalani pengobatan baik di dalam negeri maupun luar negeri, termasuk di Malaysia.
Meskipun sakit, Mpok Alpa tetap profesional dan ceria di layar kaca.
Kepergiannya membuat banyak pihak merasa kehilangan, terutama para sahabat dekatnya di industri hiburan.
Raffi Ahmad dan Irfan Hakim menyampaikan rasa duka yang mendalam melalui media sosial dan program acara yang mereka pandu.
Mereka mendoakan agar Mpok Alpa mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Doa juga dipanjatkan agar keluarga yang ditinggalkan, termasuk anak-anaknya, diberi kekuatan menghadapi cobaan ini.
![Suami almarhum Mpok Alpa, Ajie Darmaji (baju putih), saat prosesi pemakaman di Pemakaman Wakaf Kujaran, Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Jumat sore 15 Agustus 2025 [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/15/59496-suami-almarhum-mpok-alpa-ajie-darmaji-baju-putih.jpg)
Sikap tabah Fatih di tengah kehilangan ibunya menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Momen ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kekuatan seseorang kadang tersembunyi di balik senyuman.
Mpok Alpa dikenal sebagai komedian dengan gaya bicara khas Betawi yang kocak dan menghibur.
Dia memulai kariernya dari panggung hiburan lokal sebelum akhirnya populer di televisi nasional.
Selain melawak, Mpok Alpa juga sempat terlibat dalam beberapa proyek sinetron dan acara musik dangdut.
Perjuangan dan semangat Mpok Alpa meninggalkan kesan mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya.
Kontributor : Chusnul Chotimah