Suara.com - La La Land Orchestra yang diselenggarakan di Jakarta International Expo atau JIExpo, Kemayoran pada 26 Juli 2025 sukses mencuri perhatian ribuan penonton.
Film pemenang Academy Award itu hadir dalam bentuk pengalaman yang lebih istimewa lewat sebuah konser musikal megah.
La La Land ditulis dan disutradarai oleh Damien Chazelle dan soundtrack asli yang disusun oleh Justin Hurwitz.
Konser ini menarik kembali memori para penggemar film tersebut pada kisah cinta ikonik Mia (Emma Stone) dan Sebastian (Ryan Gosling) ke atas panggung dengan sentuhan musikal yang memukau dan menghadirkan pengalaman sinematik yang luar biasa.
Dipersembahkan oleh Singapore Street Festival bekerja sama dengan 54 Entertainment, konser ini diiringi musik yang dibawakan oleh Twilite Orchestra yang dipimpin oleh Maestro Addie MS.
Sebuah pengalaman live-to-film di mana penonton bisa melihat film sekaligus diiringi orkestra penuh yang dibawakan Twilite Orchestra dalam format konser yang megah.

Addie MS selaku pemimpin Twilite Orchestra mengungkapkan bahwa La La Land Concert berbeda dengan konser-konser musik sebelumnya dan memiliki tantangan tersendiri.
Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana memainkan musik agar bisa sinkron dengan alur film yang diputar saat pertunjukan.
“Sudah sejak tahun 1999 Twilite Orchestra menampilkan konser tema musik film. Tahun 2016 menampilkan karya-karya John Williams seperti Star Wars, Superman, Home Alone, Harry Potter dan lain-lain. Musik video games sejak 2006 di Tennis Indoor," kata Addie MS.
Baca Juga: Gelar Konser di Jakarta, D.O Perkenalkan Album Barunya
"Konser La La Land kemarin berbeda dengan konser musik film sebelumnya. Di La La Land, musik yang dimainkan secara Live harus sinkron dengan alur film yang ditayangkan secara utuh (full). Tempo dan dinamikanya fluktuatif sekali sehingga sangat menantang bagi orkestra,” sambungnya lagi.
Dalam proses persiapan pertunjukan orkestra La La Land, Addie MS selaku konduktor menceritakan bagian yang paling menantang dalam konser tersebut. Ia juga mengungkap kesulitan apa saja yang ditemukan selama proses tersebut.

“Film La La Land ini mengisahkan seorang pianis jazz, sehingga nuansa jazz banyak dimunculkan. Untuk itu kami membutuhkan musisi jazz yang juga biasa tampil dengan orkestra. Pemain jazz umumnya main secara spontan (improvisasi), sementara tantangan dalam orkestra adalah kemampuan memainkan notasi yang sepenuhnya tertulis," ungkap Addie MS.
"Khususnya untuk pianis dan pemain trumpet solo, ini menjadi tantangan tersendiri. Apalagi, ada improvisasi yang lazimnya ditampilkan secara spontan, di sini tertulis rinci dan dengan tempo yang harus ketat mengacu pada tempo film. Permainan pianis atau trumpetist harus persis sama dengan gerakan jari pianis/trumpetist di filmnya,” imbuhnya.
Tak cuma itu, dia juga merasa memimpin konser ini adalah tantangan yang luar biasa.
“Tantangan lainnya adalah, saya diberikan kepercayaan untuk tampil sebagai conductor konser La La Land ini yang biasanya di banyak negara konser ini dipimpin oleh Justin Hurwitz sang composernya,” terangnya.
Addie MS mengatakan persiapan yang dibutuhkan untuk menggarap konser tersebut yakni sejak 3 bulan sebelumnya, termasuk menentukan musisi sampai mempelajari partitur orisinalnya.
La La Land Orchestra yang digelar pada 26 Juli kemarin berhasil menghadirkan perpaduan harmonis antara film dan musik secara live yang memukau ribuan penonton di JIExpo, Jakarta.
Dengan kerja keras dan dedikasi tinggi dari Addie MS bersama Twilite Orchestra, pengalaman sinematik ini menjadi momen tak terlupakan yang memperkaya dunia pertunjukan musik di Indonesia.
Kontributor : Rizka Utami