Suara.com - Ketenangan selebritas Meisya Siregar sempat terusik oleh sinyal tak terduga dari tubuhnya.
Sembilan tahun setelah melahirkan putra bungsunya, istri musisi Bebi Romeo ini dihadapkan pada sebuah kondisi kesehatan yang membuatnya harus menjalani tindakan medis serius.
Melalui akun Instagram pribadinya, Meisya berbagi kisah perjalanannya, dari rasa panik hingga akhirnya pasrah menjalani operasi histeroskopi.
"Jujur ya, aku sempat parno saat mengalami pendarahan yang luar biasa di luar siklus mens," tulis Meisya pada Sabtu (16/8/2025). Pendarahan abnormal itu menjadi alarm pertama yang mendorongnya untuk segera mencari jawaban medis.
Perjalanannya bolak-balik ke rumah sakit sejak tahun lalu akhirnya berujung pada sebuah diagnosis yang konsisten.
Meski tidak merasakan sakit atau keluhan berarti, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya beberapa masalah pada organ reproduksinya.
Tim dokter memvonisnya dengan tiga kondisi sekaligus yakni hiperplasia endometrium atau penebalan dinding rahim yang mencapai 14mm, polipoid endometrium, serta beberapa mioma uteri berukuran kecil.
Penyebabnya, menurut Meisya, adalah ketidakseimbangan hormon yang umum terjadi seiring bertambahnya usia.
"Akibat dari hormon progesteron rendah sementara hormon estrogen tinggi," jelasnya.
Baca Juga: Innalillahi, Ayah Mona Ratuliu Meninggal Dunia
Di usianya yang menginjak 46 tahun, ia menyadari bahwa siklus hormonal di tubuhnya mulai tak menentu.
![Meisya Siregar ditemui di Kemang, Jakarta Selatan pada Rabu (29/1/2025). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/31/18092-meisya-siregar.jpg)
"Alhasil, terjadi imbalance hormon yang diduga karena usiaku 46 tahun dan mulai berantakan hormonnya. Bisa jadi, aku mau masuk pada fase perimeno," lanjutnya.
Menghadapi kenyataan ini, Meisya akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah medis yang disarankan dokter.
Dia diwajibkan menjalani operasi histeroskopi untuk mengatasi masalah pada rahimnya. Keputusan ini diambil demi kesehatannya di masa depan.
Dua hari pasca-operasi, Meisya membawa kabar gembira. Ia merasa jauh lebih baik dan proses pemulihannya berjalan lancar.
"Alhamdulillah H plus 2 pasca operasi enggak ada rasa nyeri, pendarahan juga sudah berhenti. Aku enggak merasakan lemas, enggak ada rasa enggak nyaman lagi," ungkapnya penuh syukur.
Ia bahkan sudah tidak perlu lagi mengonsumsi antibiotik, obat penghenti pendarahan, maupun pereda nyeri.
Kini, dengan hati yang lebih tenang, Meisya Siregar tengah menanti hasil pemeriksaan jaringan pasca-operasi.
Ia pun dengan rendah hati meminta dukungan doa dari para pengikutnya agar semua hasilnya baik dan proses terapi hormon yang akan dijalaninya dapat berjalan lancar.
"Aku boleh kan minta doanya supaya hasilnya bagus. Dikasih hati yang ikhlas sama Allah agar treatment terapi hormon juga bisa lancar," tutupnya.