Akar gerakan ini dapat ditelusuri kembali ke periode pasca-emansipasi perbudakan dan mencapai puncaknya selama Harlem Renaissance pada tahun 1920-an.
Di masa itu, Harlem menjadi pusat intelektual dan artistik kulit hitam, dan para seniman, musisi, serta pemikir menggunakan pakaian untuk menegaskan martabat mereka.
Salah satu manifestasi massal paling awal dari estetika ini adalah Silent Protest Parade pada 1917, di mana lebih dari sepuluh ribu individu kulit hitam berbaris dengan pakaian formal di Fifth Avenue, New York, untuk memprotes diskriminasi era Jim Crow.