"Embrio yang tidak bagus ini tidak bertumbuh dengan baik yang mengakibatkan kegagalan di semester satu. Sebelum tiga bulan itu sudah pasti enggak jadi, baik itu keguguran, jantungnya tiba-tiba hilang, atau cacat," lanjutnya.
Karena itulah, program bayi tabung (IVF) kembali menjadi jalan yang mereka pilih, sama seperti pada kehamilan pertama.
Metode ini dianggap sebagai solusi terbaik untuk mengatasi tantangan tersebut.
Melalui IVF, mereka dapat melakukan PGT-A (Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy), sebuah teknologi yang memungkinkan tim medis untuk menyaring embrio terbaik dan memastikan tidak ada kelainan genetika atau kromosom.
Prioritaskan Keselamatan Istri di Atas Segalanya
Meskipun impian memiliki sepasang anak, laki-laki dan perempuan, begitu besar, Denny Sumargo menunjukkan kedewasaannya sebagai seorang suami dan ayah.
Ia menegaskan bahwa prioritas utamanya tetaplah kesehatan dan keselamatan sang istri.
Perjuangan berat yang telah dilalui Olivia pada kehamilan pertama membuatnya lebih bijaksana dalam menatap program kedua ini.
"Jujur, gue pengin punya anak dua dan itu sepasang, tetapi kalau enggak dikasih, satu juga ya enggak apa-apa," tutupnya.
Baca Juga: Punya 8 Perusahaan, Denny Sumargo Ternyata Dapat Gaji Bulanan
Baginya, anugerah satu anak sudah lebih dari cukup jika memang itu takdir terbaik, karena nyawa dan kebahagiaan Olivia adalah segalanya.