Suara.com - Berbicara tentang drama Korea memang tak ada habisnya. Ada berbagai macam genre drama Korea yang sangat seru untuk ditonton, satunya adalah drama Korea yang bergenre hukum dan kriminal, yakni Beyond The Bar.
Tokoh utama drakor ini adalah Kang Hyo Min (Jung Chae Yeon), pengacara pemula yang cerdas, tapi ceroboh. Di sisi lain, mentornya adalah pengacara tegas bernama Yoon Seok Hoon (Lee Jin Wook).
Beyond the Bar sukses jadi salah satu drakor yang meraih rating tinggi di tahun 2025. Memulai dengan 3,7 persen untuk episode 1, rating drakor hukum ini terus naik secara signifikan.
Diketahui, drakor ini membahas beragam isu sosial yang jamak terjadi di kehidupan nyata. Yuk, simak lima isu sosial yang disinggung dalam cerita drakor Beyond the Bar. Apa saja?
1. Lika-liku Toxic Relationship

Drakor Beyond the Bar menyoroti perihal hubungan toksik, baik dalam relasi pacaran maupun suami istri.
Seperti kita ketahui, hubungan beracun yang dibahas di drakor ini juga kerap terjadi dalam kehidupan nyata.
Misalnya, istri yang dihina-hina mertua dan diselingkuhi suami seperti yang pernah dirasakan Heo Min Jeong (Jeon Hye Bin). Sikap toksik seperti love bombing dan gaslighting pun ditunjukkan dalam drakor ini.
2. Masalah Penyandang Disabilitas
Baca Juga: Lim Yoona Ceritakan Alasan Minat Bintangi Drama Bon Apptit, Your Majesty

Dalam dunia nyata, penyandang disabilitas sering kali diremehkan dan jadi korban stigma serta diskriminasi.
Dalam episode lima, terungkap klien Kang Hyo Min yang bernama Moon Jeong Hye (Jung Yi Ju) adalah penyandang disabilitas intelektual.
Karena kondisinya, Jeong Hye sempat jadi korban stigma dan dianggap meniru lukisan dari pelukis terkenal serta lulusan luar negeri.
Padahal yang terjadi pelukis itu yang meniru lukisan Jeong Hye.
3. Kekerasan pada Anak

Dalam salah satu episodenya, drakor ini juga menyoroti kekerasan pada anak yang dialami oleh Choi In Yeong (Kim Si On).
Bocah lima tahun ini jadi korban kekerasan fisik dan verbal oleh ayah kandungnya sendiri, Choi Cheol Min (Do Sang Woo).
Choi In Yeong mengalami banyak luka dan menderita trauma hingga sering bersembunyi di lemari dan takut melihat pria dewasa.
Mirisnya, bukan cuma di drama, kejadian seperti yang diderita Min Yeong juga terjadi di dunia nyata. Anak-anak tak berdosa ini justru menderita karena disiksa orang terdekat yang harusnya melindungi mereka.
4. Kesehatan Mental

Salah satu tokoh dalam Beyond the Bar, Kang Hyo Min digambarkan memiliki trauma masa kecil dan luka batin akibat dipisahkan dari saudari kembarnya yang tuli.
Sang ibu juga bersikap keras dalam mendidik Kang Hyo Min dan menuntut gadis itu untuk sempurna.
Imbas dari bad parenting ini, Kang Hyo Min mengalami tekanan mental yang membuatnya sempat menderita disleksia sehingga tinggal kelas sebanyak dua kali saat kelas 12 SMA.
5. Adanya Nepotisme

Karakter utama drakor Beyond the Bar dikisahkan bekerja di Firma Hukum Yullim.
Meski merupakan firma terkemuka, perusahaan ini ternyata lebih banyak mendapat klien besar karena faktor banyaknya koneksi yang mereka miliki.
Bahkan salah satu pengacara muda di sini diterima kerja bukan karena kemampuan, melainkan nepotisme.
Ayahnya adalah salah satu klien penting di firma ini. Karena tahu tidak akan dipecat, ia pun bekerja asal-asalan dan malas-malasan.

Yoon Seok Hun, pengacara senior di Yullim Law Firm, terkenal berkat logikanya yang tajam dan strateginya yang dingin. Ia memimpin tim litigasi dengan tegas, tetapi tertutup dan cenderung dingin dalam hubungan personal.
Kehadiran Kang Hyo Min, pengacara muda yang idealis dan bersemangat menegakkan keadilan ternyata mengubah dinamika di firma hukum tersebut.
Meski sering bertengkar karena perbedaan prinsip, hubungan profesional mereka justru menumbuhkan perubahan karakter keduanya.
Berkat kemampuan mentoring Yoon Seok Hun kepada juniornya, Hyo Min perlahan tumbuh menjadi pengacara hebat yang mampu membaca situasi. Tidak hanya di ruang sidang, tetapi juga di luar persidangan.
Sepak terjang para pengacara tersebut dalam mengungkap kasus, mempertahankan sisi kemanusiaan, melawan mafia hukum dan dilema moralitas akan menambah keseruan cerita.
Kontributor : Anistya Yustika