Suara.com - Sebuah film yang berhasil mencuri perhatian di panggung dunia akhirnya menemukan jalannya ke penonton Indonesia.
Universal Language, sebuah mahakarya absurd-komedi-drama dari sutradara Matthew Rankin, siap menyapa para pencinta sinema alternatif melalui platform KlikFilm.
Setelah menuai pujian kritis dan tepuk tangan meriah di berbagai festival bergengsi, termasuk program Directors' Fortnight di Cannes Film Festival 2024, film ini menjanjikan sebuah pengalaman menonton yang segar, aneh, namun penuh kehangatan.
Universal Language membawa penonton ke dalam sebuah realitas alternatif yang unik dan membingungkan: kota Winnipeg di Kanada, di mana semua penduduknya berbicara dalam bahasa Persia (Farsi).

Dalam dunia sureal ini, sutradara Matthew Rankin merangkai tiga narasi yang pada awalnya tampak terpisah, namun secara perlahan saling bersinggungan.
Kisah pertama berpusat pada dua siswi, Negin dan Nazgol, yang menemukan uang kertas beku di dalam es.
Kisah kedua mengikuti Massoud, seorang pemandu wisata eksentrik yang dengan penuh semangat memandu turis mengunjungi tempat-tempat paling biasa di Winnipeg.
Terakhir, ada potret otobiografi sang sutradara sendiri, Matthew, yang pulang kampung untuk menemui ibunya setelah sekian lama pergi.
Dengan palet visual yang mengingatkan pada estetika khas Wes Anderson, humor fisik ala Jacques Tati, dan sentuhan humanis dari sinema Iran karya Abbas Kiarostami, Universal Language adalah sebuah surat cinta untuk absurditas kehidupan.
Baca Juga: Dipasangkan dengan Davina Karamoy di Film Kang Solah, Rigen Rakelna Jadi Bulan-bulanan Indro Warkop
Film ini dipenuhi dengan momen-momen tak terduga yang memancing tawa sekaligus perenungan, seperti adegan seekor kalkun yang mencuri kacamata hingga kedai kopi lokal yang hanya menyajikan teh Persia otentik.

Sejak pemutaran perdananya, Universal Language langsung menjadi buah bibir para kritikus film internasional.
Deretan penghargaan bergengsi pun berhasil diraihnya, antara lain Best Canadian Discovery di TIFF (Toronto International Film Festival), Summit Award for Best Canadian Film di VIFF (Vancouver International Film Festival), dan Bright Horizons di Melbourne International Film Festival.
Puncaknya, film ini berhasil masuk dalam shortlist Oscar 2025 untuk kategori Best International Feature Film, sebuah pencapaian luar biasa yang membuktikan kualitasnya.
Pengakuan tidak berhenti di situ. National Board of Review menobatkannya sebagai salah satu dari Top 5 International Films of 2024, dan film ini memegang rating impresif 95% di Tomatometer Rotten Tomatoes.
Media ternama seperti The Washington Post, Vulture, dan The Australian menggambarkannya sebagai karya yang aneh, cerdas, namun secara mengejutkan sarat akan makna dan kehangatan universal.