Jadi, bisa disimpulkan, Arhan tidak hadir karena sibuk dengan kariernya di luar negeri.
Sementara Azizah tidak hadir berkemungkinan besar karena menerima gugatan tersebut dan tidak ingin memperpanjang proses.
Kombinasi ketidakhadiran keduanya inilah yang menjadi resep jitu bagi "perceraian kilat" yang selesai hanya dalam dua kali sidang.
Sikap Arhan ini menimbulkan dua interpretasi di mata publik.
Banyak yang memuji sikap Arhan. Ia menunjukkan dedikasi tinggi pada pekerjaannya dan tidak membiarkan masalah pribadi mengganggu performanya di lapangan.
Ia menyelesaikan masalahnya secara elegan dan efisien melalui jalur hukum tanpa perlu drama di media.
Namun, tidak sedikit pula yang menganggap sikap ini terkesan "dingin" dan lepas tangan.
Dengan tidak pernah hadir sama sekali, ia seolah ingin cepat-cepat menyelesaikan urusan ini tanpa perlu menghadapi sisi emosional dari sebuah perpisahan.
Pada akhirnya, hanya Arhan yang tahu alasan sesungguhnya.
Namun yang pasti, pilihannya untuk fokus pada bola dan menyerahkan urusan cerai pada ahlinya terbukti menjadi strategi yang sangat efektif untuk mengakhiri pernikahannya dengan cepat, tegas, dan tanpa drama berkepanjangan di ruang sidang.
Baca Juga: Kapan Ikrar Talak Pratama Arhan dan Azizah Salsha? Rumah Tangga 2 Tahun Kandas
Bagaimana pendapatmu?
Apakah sikap Arhan yang memilih fokus pada karier dan absen di sidang cerai adalah sebuah langkah yang profesional, atau justru terkesan tidak peduli?
Diskusikan di kolom komentar!