Dua film animasi tadi adalah karya dari maestro Hayao Miyazaki yang telah menjadi tonggak penting dalam dunia anime di panggung dunia.
Bedanya, Infinity Castle hadir dari adaptasi manga shonen yang sangat populer di kalangan remaja hingga dewasa muda.
Sehingga apabila berhasil menembus nominasi Oscar 2026 maka akan menjadi langkah besar bahwa anime franchise besar mampu bersaing dengan karya studio raksasa seperti Disney dan Pixar.
3. Prestasi Box Office Jepang dan Global

Sejak perilisan di Jepang, antusiasme penonton langsung mencetak sejarah.
Hanya dalam satu bulan, Infinity Castle meraup pendapatan mencapai ¥25,7 miliar, setara sekitar USD 175 juta.
Tak berhenti di situ, hingga 23 Agustus 2025, angka pendapatan globalnya berhasil menembus USD 201 juta.
Catatan ini menegaskan bahwa film garapan Ufotable tersebut masuk jajaran anime terlaris dunia tahun ini.
4. Rekor Penayangan di Indonesia
Baca Juga: Review Universal Language: Film Absurd Pemenang Festival Cannes, Hadir di KlikFilm

Di Indonesia, Infinity Castle juga menunjukkan dominasinya.
Pada hari pertama penayangan, jumlah penonton tembus 461 ribu, melampaui rekor yang sebelumnya dipegang One Piece Film: Red.
Hanya dalam tiga hari, total penonton menembus angka 1 juta, dan per 24 Agustus 2025 sudah mencapai 2,27 juta penonton.
Dengan jatah tayang 2.430 kali di berbagai bioskop, film ini menguasai box office, bahkan menyalip film Jackie Chan, The Shadow’s Edge dan juga film lokal La Tahzan.
5. Dominasi di Korea Selatan

Kesuksesan serupa dari Demon Slayer: Infinity Castle terlihat di pasar Korea Selatan.