- Jerome Polin menolak upah guru dianggap amal jariyah.
- Kemuliaan profesi guru harus sebanding dengan kesejahteraannya.
- Sikapnya merupakan kritik terhadap pernyataan Menteri Agama RI.
Suara.com - Konten kreator sekaligus pengusaha muda Jerome Polin menanggapi pernyataan Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, yang menyebut upah guru adalah amal jariyah.
Lewat unggahan Instagram Story pada Rabu, 3 September 2025, Jerome menyatakan tidak sependapat dengan pandangan tersebut.
Menurutnya, profesi guru memang mulia, tetapi kemuliaan itu tidak bisa dijadikan alasan untuk mengabaikan kesejahteraan tenaga pendidik.
Jerome menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak-hak guru di Indonesia.
“Aku nggak akan diam sampai guru sejahtera. Sampai pendidikan Indonesia maju,” tulisnya.
Jerome juga menambahkan bahwa penghargaan kepada guru harus diwujudkan dalam bentuk kesejahteraan yang layak.
![Jerome Polin kritik Menag soal upah guru amal jariyah. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/04/62204-jerome-polin.jpg)
“Iya benar, mulia. Justru karena semulia itulah HARUS berbanding dengan kesejahteraannya. GURU HARUS SEJAHTERA!!” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar sempat menyampaikan bahwa guru tidak semestinya hanya fokus pada gaji, melainkan ikhlas karena pekerjaannya bernilai amal jariyah.
Ia juga menyarankan agar seseorang yang hanya ingin mengejar penghasilan memilih profesi lain di luar guru.
Baca Juga: Kalau Cari Uang Jangan Jadi Guru, Benarkah Sesederhana Itu?
Pernyataan itu kemudian menuai kritik, terutama dari kalangan tenaga pengajar yang menilai kesejahteraan tetap harus diperhatikan.
Respons Jerome Polin pun viral, karena ia dilihat sebagai tokoh muda yang peduli pada isu pendidikan dan kesejahteraan guru.
Selain populer sebagai kreator konten, Jerome juga memiliki perusahaan edukasi berbasis digital yang berfokus pada pengembangan pembelajaran.
Sikapnya ini dipandang publik sebagai bentuk keberpihakan terhadap guru, sekaligus kritik terhadap kebijakan pemerintah.