Menag Nasaruddin Klarifikasi Ucapan Kontroversialnya: Guru Tetap Manusia yang Butuh Kesejahteraan

Kamis, 04 September 2025 | 11:08 WIB
Menag Nasaruddin Klarifikasi Ucapan Kontroversialnya: Guru Tetap Manusia yang Butuh Kesejahteraan
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan kalrifikasi terkait pernyataannya mengenai guru. [Foto Istimewa]
Baca 10 detik
  • Menag Nasaruddin sampaikan klarifikasi dan permohonan maaf  potongan video pernyataannya.
  • Nasaruddin menyampaikan kalau guru jangan sampai minder dengan profesinya.
  • Nasaruddin perbedaan utama antara guru dan pedagang terletak pada tujuan yang mendasarinya.

Suara.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf terkait potongan video pernyataannya soal menjadi guru tidak bisa untuk mencari uang. 

Dia menyadari kalau pernyataannya itu sempat menimbulkan tafsir berbeda mengenai profesi tersebut bahkan melukai perasaan sebagian guru. 

"Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada niat sedikit pun bagi saya untuk merendahkan profesi guru," kata Nasaruddin dalam pernyataannya, Rabu (3/9/2025).

"Justru sebaliknya, saya ingin menegaskan bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena dengan ketulusan hati merekalah generasi bangsa ditempa,” katanya.

Dia juga menekankan bahwa dirinya juga seorang guru.

Sehingga memahami kehidupan guru yang juga layak mendapatkan kesejahteraan untuk hidupnya.

"Puluhan tahun hidup saya, saya abdikan di ruang kelas, mendidik mahasiswa, menulis, dan membimbing. Karena itu, saya sangat memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak," tutur Nasaruddin.

Pernyataan itu dsampaikan Menag saat membuka pembelajaran Pendidikan Profesi Guru (PPG) Kementerian Agama pada Rabu (3/9/2025) pagi.

Di hadapan para peserta, Nasaruddin menyampaikan kalau guru jangan sampai minder dengan profesinya.

Baca Juga: Menag Minta Maaf! Ini Klarifikasi Lengkap Soal Pernyataannya Tentang Guru yang Viral

Apalagi jika membandingkan dengan pekerjaan lain yang lebih menjanjikan secara materi.

"Semua profesi paling bagus itu adalah guru, bangga lah menjadi guru, jangan minder. Menjadi seorang guru itu mulia sekali, halalan thayyiban, rizkinya itu, InsyaAllah," ujarnya.

Ia menekankan, perbedaan utama antara guru dan pedagang terletak pada tujuan yang mendasarinya.

Bila pedagang mengejar keuntungan, guru justru mengemban misi mencerdaskan generasi.

"Jangan ikut-ikutan terhadap para pedagang, memang tujuannya mencari uang. Sedangkan guru itu tujuannya mulia, bagaimana memintarkan anak orang, itu tujuannya. Kalau mau cari uang jangan jadi guru, jadi pedagang lah," pesannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?