"Saya menyadari bahwa potongan pernyataan saya tentang guru menimbulkan tafsir yang kurang tepat. Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Nasaruddin melalui keterangan pers resmi Kemenag.
Ia menegaskan tidak pernah berniat merendahkan profesi tersebut. Sebaliknya, ia ingin menggarisbawahi kemuliaan para guru.
Nasaruddin juga mengungkapkan latar belakangnya yang puluhan tahun mengabdi sebagai pendidik.
"Puluhan tahun hidup saya, saya abdikan di ruang kelas, mendidik mahasiswa. Karena itu, saya sangat memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak," tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah saat ini terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.