Suara.com - Kancah perfilman internasional akan segera menjadi saksi babak baru dalam karier aktor ternama Reza Rahadian.
Karya debut penyutradaraannya yang berjudul Pangku, siap menjalani penayangan perdana dunianya (world premiere) di panggung bergengsi Internasional.
Film Pangku bakal tayang perdana di Busan International Film Festival (BIFF) 2025, yang akan digelar pada 17-26 September di Korea Selatan.
Tidak hanya sekadar tayang, Pangku juga terpilih untuk berkompetisi di program Vision, sebuah seksi kompetisi yang menyoroti film-film dengan visi artistik yang kuat.
Bagi produser Gita Fara, pencapaian ini adalah sebuah kehormatan yang melampaui ekspektasi.
Ia menyebut tiket menuju Busan ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga validasi atas kualitas film dan visi penyutradaraan Reza Rahadian.
"Enggak menyangka perjalanan film ini bisa sejauh ini. Dari awal saya dan Reza hanya ingin membuat film yang bagus. Bisa diterima di Busan, apalagi berkompetisi, itu luar biasa," kata Gita Fara dalam konferensi pers di Kemang, Senin (8/9/2025).
Dengan judul internasional On Your Lap, film ini diharapkan mampu membuka pintu apresiasi yang lebih luas di panggung global.
Gita optimistis, meskipun mengangkat fenomena kopi pangku yang sangat lokal, narasi universal tentang perjuangan seorang ibu akan mampu menyentuh hati penonton dari berbagai latar budaya.
Baca Juga: Bikin Bangga! 6 Film Indonesia Tayang di Busan International Film Festival 2025
"Meskipun isunya sangat lokal, tapi saya yakin bahwa film ini dapat diterima karena kita menggambarkan sosok yang relevan di berbagai budaya dan negara, soal perjuangan seorang ibu," ujar Gita.

Pangku menyoroti perjalanan hidup Sartika (diperankan oleh Claresta Taufan), seorang perempuan muda hamil yang melarikan diri dari kampung halamannya untuk mencari masa depan yang lebih baik.
Takdir mempertemukannya dengan Maya (Christine Hakim), pemilik warung kopi di jalur Pantura yang menolongnya hingga melahirkan.
Namun, kebaikan itu datang dengan harga, Sartika diajak bekerja sebagai pelayan kopi pangku, sebuah pekerjaan yang menjebak dan tanpa pilihan.
Di tengah keputusasaan, secercah harapan muncul saat ia bertemu Hadi (Fedi Nuril), seorang sopir truk yang tulus.
Reza Rahadian menjelaskan bahwa film ini adalah suaranya untuk para perempuan yang kerap terpinggirkan.