- Di awal kariernya, karya Yovie Widianto sering ditolak karena dianggap terlalu rumit secara musikal.
- Ia kemudian menemukan formula pop progresif yang menggabungkan harmoni kompleks dengan lirik puitis.
- Yovie menekankan bahwa karya yang lahir dari ketulusan akan selalu menyentuh hati pendengarnya.
Suara.com - Maestro musik Indonesia, Yovie Widianto, membagikan kisah perjalanan kariernya yang tidak selalu mulus.
Lelaki 57 tahun mengungkapkan bahwa pada awal kariernya, karya-karyanya justru sering ditolak oleh label rekaman.
Penyebabnya adalah aransemen musik yang ia ciptakan dinilai terlalu rumit untuk pasar pada saat itu.
Musisi asal Bandung ini memang pertama dikenal dengan gaya permainan pianonya yang memiliki sentuhan jazz dan fusion yang kental.
"Sebenarnya awalnya buat lagu itu cukup sulit, karena hampir semua label agak menolak dari lagu-lagu saya dibuat karena chord-nya agak rumit," kenang Yovie di panggung acara 'Miliaran Cinta Yovie Widianto - Andi Rianto Berkonser' di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 21 September 2025.
![Komposer Yovie Widianto tampil pada pertunjukan musik yang bertajuk "Miliaran Cinta Yovie Widianto, Andi Rianto Berkonser" di Jakarta International Convention Center, Jakarta, Minggu (21/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/21/98272-miliaran-cinta-yovie-widianto-andi-rianto-berkonser-yovie-widianto.jpg)
Yovie Widianto kemudian mencontohkan jenis musik yang sering ia mainkan di masa lalu, yang penuh dengan progresi akor yang kompleks.
Permainan musik seperti itulah yang membuat banyak pihak ragu untuk merilis lagu-lagunya.
"Ke mana-mana, 'Yov, susah Yov lagu itu, Yov'. Akhirnya ke sini ditolak, di sana ditolak," kisah Yovie.
Setelah mengalami berbagai penolakan, Yovie Widianto belajar untuk menemukan format musik yang berbeda, namun tetap mempertahankan ciri khasnya.
Baca Juga: Yovie Widianto dan Andi Rianto Gelar Konser 'Miliaran Cinta', Lagu-Lagu Hitsnya Bakal Dirombak Total
Ia akhirnya berhasil memadukan harmoni yang kompleks dengan lirik puitis dan tema yang kuat, sebuah format yang kini dikenal sebagai pop progresif.
"Memainkan harmoni, lirik dengan tema yang cukup akurat dengan menyimpan kata-kata yang unik di salah satu bagian, sehingga bisa diingat dengan cepat. Itu juga cukup sulit," papar Yovie.
Sebagai pembuktian kejeniusannya, Yovie Widianto menunjukkan kemampuan menciptakan musik secara spontan dari nada acak yang diberikan penonton.
Ia menegaskan bahwa not apa pun bisa menjadi sebuah karya yang indah jika diciptakan dengan ketulusan.
"Jadi, akhirnya not apa pun dibunyikan, apabila lahir dari ketulusan, biasanya punya kekuatan. Sesuatu yang lahir dari hati, akan diterima dengan hati yang luar biasa," pungkas Yovie.