- Seringai tarik lagu-lagunya di Spotify
- Keputusan mencabut karena investasi besar CEO Spotify, Daniel Ek, pada perusahaan teknologi militer.
- Peperangan tak sejalan dengan narasi yang dibangun Seringai dalam karya-karyanya
Langkah ini juga menunjukkan bagaimana seniman menggunakan platform mereka untuk menyuarakan isu-isu sosial dan politik yang penting.
Ini bukan pertama kalinya industri musik bereaksi terhadap kebijakan atau etika perusahaan teknologi.
Bagi para Serigala Militia, sebutan untuk penggemar Seringai, tidak perlu khawatir karena karya-karya band ini masih dapat diakses melalui Bandcamp, YouTube Music, Deezer, dan platform lainnya.
Seringai mengikuti langkah Majelis Lidah Berduri, yang sebelumnya juga menarik katalog musik mereka dari Spotify.
Keputusan Seringai ini diharapkan dapat memicu diskusi lebih lanjut tentang tanggung jawab sosial perusahaan teknologi dan peran seniman dalam menyuarakan perdamaian.