Suara.com - Pasangan Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon dipertemukan dalam satu proyek film layar lebar yang sama berjudul Dopamin.
Disutradarai oleh Teddy Soeria Atmadja dan diproduseri Chand Parwez Servia, film ini mengisahkan perjalanan pasangan muda yang harus berjuang di tengah tekanan ekonomi.
Lantas, seperti apa tekanan ekonomi yang akan dialami oleh pasangan muda ini? Simak ulasannya berikut ini.

Film Dopamin mengisahkan tentang pasangan suami istri, Malik (Angga Yunanda) dan Alya (Shenina Cinnamon).
Awalnya mereka hidup penuh mimpi dan cinta, sampai sebuah kabar buruk mengubah segalanya.
Malik dikisahkan harus kehilangan pekerjaan akibat terkena PHK, dan sejak itu, masalah demi masalah datang tanpa henti.
Pasangan muda ini bukan hanya berjuang menghadapi tekanan ekonomi, namun juga terseret dalam situasi berbahaya yang memaksa mereka mengambil keputusan ekstrem.
Suatu malam, seorang pria asing tiba-tiba muncul menawarkan bantuan dan menginap di rumah mereka.
Baca Juga: Sinopsis Beri Cinta Waktu, Sinetron Perdana Adhisty Zara di Layar Kaca
Namun, keesokan harinya pria itu ditemukan tewas dengan koper uang miliaran rupiah tertinggal.
Pasangan ini dihadapkan pada pilihan sulit yakni mengambil uang untuk bertahan hidup atau menghadapi risiko besar di balik misteri kematian tersebut.
Di tengah konflik dan pertengkaran yang mereka hadapi terus menerus, cinta mereka justru diuji,apakah akan runtuh oleh keadaan, atau justru mereka akan bertahan karena keadaan memaksa mereka saling bergantung?
Genre Romantic Survival Drama

Produser film Dopamin, Chand Parwez Servia mengungkap jika film ini bergenre romantic survival drama.
Hal ini lantaran film Dopamin bukan sekadar kisah percintaan biasa, film ini menyoroti bagaimana pasangan muda menghadapi tekanan hidup yang ekstrem, dari masalah ekonomi sampai bahaya yang mengancam nyawa.