-
Donny Damara pertama kali perankan zombie dalam 37 tahun karier aktingnya.
-
Kesulitan peran terletak pada detail sinkronisasi gerak tubuh yang meyakinkan.
-
Proses lokakarya untuk film ini sangat melelahkan secara fisik dan mental.
Suara.com - Aktor kawakan Donny Damara berbagi cerita soal pengalaman menantang di balik perannya dalam film horor terbaru Netflix, Abadi Nan Jaya.
Sepanjang karier beraktingnya selama 37 tahun, Donny Damara baru pertama kali berperan sebagai zombie.
Bagi Donny Damara, memerankan karakter yang berubah dari manusia biasa menjadi makhluk pemangsa bukanlah perkara mudah. Prosesnya menuntut pendalaman karakter yang berlapis dan sangat detail.
"Nggak semudah yang saya bayangkan untuk berperan sebagai manusia biasa, kemudian bertransformasi menjadi zombie," ungkap Donny Damara dalam konferensi pers di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Karena ini menjadi kali pertama, Donny Damara menjadi zombie, ia pun melakukan riset. Tak lupa berkonsultasi dengan tim ahli.
"Tentunya teman-teman di sini juga pasti belajar dan pasti juga punya riset, gimana supaya zombi ini agak beda gitu," jelasnya.
![Eva Celia, Kimo Stamboel (sutradara), Mikha Tambayong, Marthino Lio saat konferensi pers film Abadi Nan Jaya di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 22 Oktober 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/22/24968-eva-celia-kimo-stamboel-mikha-tambayong-marthino-lio-di-film-abadi-nan-jaya.jpg)
Lebih jauh, ia membeberkan bahwa kesulitan peran ini terletak pada detail gerak tubuh yang harus sinkron.
Setiap bagian tubuh, dari ekspresi wajah hingga gerakan bahu, harus menyatu untuk menciptakan ilusi yang meyakinkan.
"Kalau tubuhnya muka siap, bahunya siap enggak gerak? Gitu loh," kata Donny memberikan contoh.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Abadi Nan Jaya, Film Zombi Besutan Kimo Stamboel di Netflix
Puncaknya, Donny Damara mengakui bahwa proses lokakarya atau workshop untuk film ini sangat melelahkan.
Aktor 53 tahun dan para pemain lain harus mengerahkan segalanya, bukan hanya secara fisik tetapi juga mental.
"Workshop kita lumayan capek dan kita semua bekerja dengan darah, keringat, bahkan air mata yang dibawa pulang," tegasnya, menggambarkan intensitas persiapan yang mereka lalui.
Meski tidak mudah, tapi hasilnya patut diacungi jempol. Donny Damara menyebut, keberhasilannya tidak lepas dari arahan sutradara Kimo Stamboel.
"Tentunya itu, tentunya diarahkan oleh nakhoda kami semua di sini, Mas Kimo," tuturnya.