Baper, Mikha Tambayong Ungkap Momen Paling Menguras Emosi di Film Horor Abadi Nan Jaya

Rabu, 22 Oktober 2025 | 21:45 WIB
Baper, Mikha Tambayong Ungkap Momen Paling Menguras Emosi di Film Horor Abadi Nan Jaya
Eva Celia, Kimo Stamboel (sutradara), Mikha Tambayong, Marthino Lio saat konferensi pers film Abadi Nan Jaya di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 22 Oktober 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]
Baca 10 detik
  • Mikha Tambayong merasakan kesedihan sungguhan saat syuting film horor zombie.

  • Adegan paling emosional adalah saat harus meninggalkan karakter yang ia sayangi.

  • Syuting kronologis membantu pemain merasakan emosi karakter secara lebih nyata.

Suara.com - Berperan dalam film horor zombie, Abadi Nan Jaya rupanya meninggalkan bekas emosional bagi Mikha Tambayong.

Istri Deva Mahenra ini mengaku sampai merasakan kesedihan sungguhan saat melakoni salah satu adegan paling krusial.

Mikha Tambayong mengatakan, adegan tersebut terjadi pada hari syuting pamungkas.

Momen tersebut menjadi sangat emosional karena ia harus meninggalkan karakter Bambang, yang diperankan Marthino Lio.

"Aku inget banget satu scene terakhir yang kita syuting di hari terakhir banget yang di dalam kantor Polsek di mana kita harus ninggalin Bambang," kenang Mikha Tambayong dalam konferensi pers di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Perasaan sedih itu, menurutnya, bukan sekadar akting. Mikha Tambayong benar-benar merasakannya karena proses syuting yang dirancang sutradara Kimo Stamboel dibuat secara kronologis atau berurutan sesuai alur cerita.

Eva Celia, Kimo Stamboel (sutradara), Mikha Tambayong, Marthino Lio saat konferensi pers film Abadi Nan Jaya di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 22 Oktober 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]
Eva Celia, Kimo Stamboel (sutradara), Mikha Tambayong, Marthino Lio saat konferensi pers film Abadi Nan Jaya di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 22 Oktober 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]

Metode ini membuat para pemain merasakan perjalanan emosi karakter mereka secara nyata, dari awal hingga akhir.

"Kita syuting kalau nggak salah itu hari, hari terakhir. Itu chronological ya? Yes, karena itu sangat membantu," jelasnya.

"Iya, thank you loh Mas Kim udah bikin syutingnya chronological. It makes our job so easy," tambah istri Deva Mahenra ini.

Baca Juga: Sinopsis Film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih: Dilema Rujuk Pasangan Suami Istri

Dengan proses tersebut, Mikha Tambayong dan para pemain lain seolah melewati setiap fase dalam cerita secara bertahap. 

Mereka merasakan bagaimana hubungan keluarga yang awalnya disfungsional berubah menjadi perjuangan hidup dan mati melawan para zombie.

"Ya, dari awal kita di rumah, masih keluarga yang utuh tapi dysfunctional gitu, sampai akhirnya kita melewati ketemu zombie satu per satu sampai kita akhirnya udah mode nekat semua gitu ya. Itu kita alamin step by step," tuturnya.

Puncak dari perjalanan emosional itu adalah saat karakternya harus membuat keputusan berat untuk meninggalkan orang-orang yang telah berjuang bersamanya. Kesedihan yang ia tampilkan di layar menjadi sangat otentik.

"Jadi kita kayak udah melewati gitu semua dari awal sampai akhirnya ke titik terakhir di mana kita harus meninggalkan orang-orang yang kita sayang, itu aku beneran sedih sih, karena aku ngerasa kayak, gila, kita harus meninggalkan orang-orang yang udah menyelamatkan nyawa kita gitu," pungkas Mikha Tambayong.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI