-
Fedi Nuril siap melontarkan kata-kata kasar di panggung 'Adili Idola'.
-
Celetukan komika soal admin Gerindra membuat suasana konferensi pers memanas.
-
Nirina Zubir dan Fedi Nuril berusaha mengalihkan topik pembicaraan sensitif tersebut.
Suara.com - Suasana konferensi pers acara roasting 'Adili Idola' mendadak memanas. Fedi Nuril yang akan menjadi "terdakwa" dalam acara tersebut, secara mengejutkan mengaku siap melontarkan kata-kata kasar yang selama ini ia tahan.
Namun, diskusi yang semula hanya seputar komedi itu tiba-tiba berbelok ke arah politik.
Di mana admin media sosial partai Gerindra ikut terseret dalam perbincangan.
Semua bermula saat Fedi Nuril bertanya apakah ia bisa bicara kasar saat acara tersebut.
Sebab katanya, ia sering menahan menulis ucapan tersebut di media sosial.
"Sebenarnya sih gue di medsos juga sudah sering pengin ngetik kasar sih, cuma masih ditahan," kata Fedi Nuril dalam konferensi pers di Wijaya, Jakarta Selatan pada Kamis, 22 Oktober 2025.
![Fedi Nuril dalam konferensi pers di Wijaya, Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Oktober 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/23/11751-fedi-nuril.jpg)
Menurut Fedi Nuril, kata-kata kasar bisa menjadi lucu jika diucapkan dengan momentum yang tepat.
Bintang film Get Married ini merasa, panggung 'Adili Idola' adalah tempat yang pas untuk melakukannya.
"Soalnya ada kata-kata kasar kalau timing-nya tepat jadi lucu kan? Kayaknya ini momen yang tepat nih," sambungnya.
Baca Juga: Sinopsis Pangku: Perjuangan Wanita Hamil di Warung Pantura
Di tengah perbincangan itulah, komika Nury Zhafira melontarkan celetukan bernada politis yang langsung membuat suasana berubah.
Ia menyarankan panitia untuk mengundang sosok spesifik ke acara tersebut.
"Kalau buat tim, tolong undang admin Gerindra ya," celetuk Nury.
Sontak, candaan yang dinilai "di tepi jurang" itu membuat Nirina Zubir langsung bereaksi dan mencoba menahan rekannya.
Fedi Nuril pun tampak berusaha mengalihkan pembicaraan, menandakan sensitivitas topik tersebut.
"Tahan, Nuri, tahan," timpal Nirina Zubir.