-
Ribuan penonton BLACKPINK di GBK kesulitan pulang karena tarif ojek online melonjak drastis.
-
Para pengemudi ojol mematikan aplikasi dan menawarkan jasa secara langsung dengan harga “tembak” di luar tarif normal.
-
Fenomena ini memicu pro-kontra warganet antara keluhan penonton dan pandangan bahwa para ojol hanya memanfaatkan peluang rezeki dari momentum konser.
"Nggak apa-apa yang penting bisa pulang," tulis seorang warganet, menyuarakan sentimen banyak orang yang hanya ingin segera tiba di rumah untuk beristirahat.
Perspektif lain datang dari mereka yang melihatnya sebagai momen aji mumpung bagi para pengemudi ojol.
Di tengah persaingan ketat setiap harinya, acara besar seperti konser BLACKPINK menjadi ladang rezeki langka yang tak boleh dilewatkan.
"Mungkin sesekali juga begini kang ojol cari rezeki di waktu ada moment acara besar," komentar seorang warganet dengan bijak.
Pada akhirnya, fenomena ini adalah dua sisi dari satu koin. Bagi penonton, ini adalah akhir yang melelahkan dan mahal dari sebuah malam yang magis.
Namun bagi para pengemudi ojol, ini adalah peluang emas untuk meraup penghasilan lebih di tengah hukum penawaran dan permintaan yang sedang tidak seimbang.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa di balik gemerlapnya sebuah panggung hiburan internasional, selalu ada dinamika sosial dan ekonomi yang menarik untuk diamati di jalanan Jakarta.