Mengenal Clot, Gumpalan Darah Mematikan yang Renggut Nyawa Ayah Jerome Polin

Minggu, 02 November 2025 | 20:15 WIB
Mengenal Clot, Gumpalan Darah Mematikan yang Renggut Nyawa Ayah Jerome Polin
Jerome Polin Sijabat dan Marojahan Sintong Sijabat (Instagram/jeromepolin/marojahan_sijabat)
Baca 10 detik
  • Gumpalan darah (clot) berbahaya dapat menyumbat aliran darah ke organ vital.

  • Clot menyumbat usus, lalu paru-paru, dan menjadi penyebab fatal kematian.

  • Jangan sepelekan gejala sakit perut hebat atau sesak napas tiba-tiba.

Suara.com - Kepergian ayah Jerome Polin, Marojahan Sintong Sijabat, menyisakan duka yang mendalam. 

Berdasarkan kesaksian sang istri, Chrissie Rahmeinsa, suaminya meninggal akibat adanya clot atau gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di usus dan paru-paru. 

Lantas, apa sebenarnya clot itu dan mengapa bisa begitu mematikan?

Secara medis, clot atau trombus adalah gumpalan darah yang terbentuk di dalam pembuluh darah, baik arteri maupun vena.

Normalnya, proses pembekuan darah sangat bermanfaat untuk menghentikan pendarahan saat terjadi luka.

Namun, ketika gumpalan darah terbentuk secara tidak normal atau berlebihan, dia justru menjadi ancaman serius.

Gumpalan darah berbahaya ini dapat menghambat, bahkan menghentikan aliran darah ke organ-organ vital seperti jantung, otak, dan paru-paru. Kondisi inilah yang disebut trombosis.

Berawal dari Sakit Perut, Berakhir Fatal di Paru-Paru

Kasus yang menimpa ayah Jerome Polin menggambarkan betapa berbahayanya clot ini. Keluhan awalnya adalah sakit perut hebat yang tak kunjung hilang. 

Baca Juga: Ayah Meninggal Dunia, Jerome Polin Tulis Pesan Nyesek: Pa, Siapa yang Bakal Pijit Lagi?

Ini merupakan gejala khas dari mesenteric ischemia, yaitu kondisi tersumbatnya aliran darah ke usus.

Potret Rumah Ayah Jerome Polin di Kampung (YouTube Nihongo Mantappu)
Potret Rumah Ayah Jerome Polin di Kampung (YouTube Nihongo Mantappu)

Tanpa pasokan darah yang cukup, jaringan usus tidak mendapat oksigen, sehingga bisa mengalami kerusakan hingga kematian jaringan (nekrosis).

Dalam kesaksiannya, Chrissie Rahmeinsa menyebut bahwa hasil CT Scan di rumah sakit Surabaya menunjukkan adanya clot yang menyumbat usus suaminya. Inilah yang menyebabkan rasa sakit perut melilit yang luar biasa.

Kondisi menjadi semakin kritis ketika sebagian dari clot tersebut terlepas, lalu mengalir mengikuti aliran darah, dan akhirnya menyumbat pembuluh darah di paru-paru. Kondisi fatal ini dikenal sebagai emboli paru. 

Emboli paru merupakan komplikasi paling berbahaya dari trombosis karena dapat menghalangi pasokan oksigen ke seluruh tubuh, yang berujung pada kegagalan organ dan kematian.

Inilah yang terjadi pada detik-detik terakhir ayah Jerome. Ditemukan clot kedua yang menyumbat pembuluh darah menuju paru-paru, yang menyebabkan kondisinya menurun drastis hingga akhirnya meninggal dunia.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI