Sisters In Harmony: Kisah 3 Saudari yang Mengubah Cinta Keluarga Jadi Musik yang Menyentuh

Dinda Rachmawati Suara.Com
Kamis, 06 November 2025 | 12:02 WIB
Sisters In Harmony: Kisah 3 Saudari yang Mengubah Cinta Keluarga Jadi Musik yang Menyentuh
Saphira Adya, Nadia Dari, dan Gaby Rosse Tampilkan Mini Konser Bertajuk Sisters In Harmony (Dok. Istimewa)
Baca 10 detik
  • Saphira, Nadia, dan Gaby tampilkan kisah keluarga dan karya personal lewat musik.
  • Konser “Sisters In Harmony” di AEON Mall Sentul City rayakan persaudaraan dan kebersamaan.
  • Acara gabungkan musik, edukasi, dan teknologi lewat kolaborasi Trisikom dan WIR Group.

Suara.com - Tiga saudari, Saphira Adya, Nadia Dari, dan Gaby Rosse membuktikan bahwa harmoni keluarga bisa menjadi sumber energi kreatif yang kuat. 

Melalui proyek “Sisters In Harmony”, mereka menyalurkan kisah tentang cinta, kebersamaan, dan perjalanan musikal yang tumbuh dari rumah yang sama, namun berkembang dengan warna masing-masing.

Bagi Saphira Adya atau akrab disapa Sasha, musik adalah sarana refleksi diri. Ia dikenal lewat gaya penulisan lirik yang jujur dan personal, seperti dalam lagu Lelah, salah satu dari empat single yang telah ia rilis selain Remind Me of You, Letting You Go, dan Malam Melagu. 

Lagu Lelah menjadi cermin pengalaman pribadinya sekaligus ruang aman bagi siapa pun yang pernah merasa perlu ditemani di tengah tuntutan untuk selalu tampak kuat.

“Lagu Lelah ini refleksi dari pengalaman pribadiku—tentang bagaimana kita kadang merasa harus kuat, padahal sebenarnya ingin dihibur,” ungkap Sasha. Ia melihat musik bukan hanya hiburan, tapi medium untuk jujur terhadap diri sendiri dan orang lain.

Sementara itu, Nadia Dari, sang anak tengah, dikenal sebagai sosok yang piawai menulis dan mengolah musiknya sendiri. Ia telah merilis empat single, Morning Birds, Galaksi, Di Jalan-Mu, dan Frozen in Time sebelum memperkenalkan karya terbarunya yang berjudul Jauh. 

Lagu ini, menurutnya lahir dari ruang kehilangan yang sangat pribadi. Melalui lagu ini, Nadia mengajak pendengarnya untuk menyelami emosi yang tulus dan penuh kehangatan,

“Single ini memiliki makna mendalam akan rasa kehilangan, karena terinspirasi dari kenangan bersama salah satu kucing kesayangannya, Choky,” kata dia dalam rilis resminya.

Bagi Nadia, Jauh bukan sekadar kisah duka. Ia menjadikannya medium untuk mengubah kesedihan menjadi karya yang bisa dirasakan banyak orang

Baca Juga: Penonton Soraki "We Love You Vidi" di Konser Laleilmanino, Vidi Aldiano Tahan Tangis di Panggung

“Lirik dan melodi ‘Jauh’ lahir dari refleksi emosional tentang kehilangan, kerinduan, dan cinta yang tetap hidup meski terpisah jarak dan waktu,” tulisnya. 

Melalui lagu itu, ia berharap pendengar menemukan ketenangan dalam mengenang orang, atau bahkan hewan yang pernah mengisi hidup mereka.

Adapun Gaby Rosse, si bungsu dalam trio ini, hadir dengan semangat muda yang merepresentasikan generasinya. Dikenal lewat persona ceria dan konten kreatifnya di Tema Indonesia, Gaby memulai debut musik melalui lagu World Around Us, lalu melanjutkan dengan Tak Searah. 

Kedua lagu ini menjadi cerminan perjalanan dan pandangan khas Gen Z terhadap dunia. Sejak kecil, Gaby telah gemar bernyanyi dan sering tampil bersama kedua kakaknya. 

“Dalam kesempatan ini, Gaby berharap dua single lagunya dapat disukai dan dinikmati oleh pecinta musik tanah air,” tertulis dalam pernyataannya.

Bagi ketiganya, Sisters In Harmony bukan sekadar proyek panggung, melainkan bentuk nyata hubungan keluarga yang tumbuh bersama musik. 

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI