Karakternya tidak jahat, hanya tampak sibuk sendiri. Padahal latar belakang keluarganya sudah meyakinkan.
Motivasi samar, kehadiran kurang berbahaya, dan saat konfrontasi final tiba, saya sempat bertanya dalam hati, "Dia ini villain utama atau sekadar atasan rewel sih?"
Tanpa ancaman yang jelas, tensi film ikut melempem. Dan reveal akhirnya, yang biasanya menjadi ciri khas franchise, justru lebih terasa biasa saja, kurang wow.
Enggak buruk sih, hanya kurang greget, sehingga akan mudah terlupakan.
Masih Menghibur, Meski Tidak Sempurna
![Review film Now You See Me: Now You Don't. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/11/14/45733-film-now-you-see-me-now-you-dont.jpg)
Terlepas dari kekurangannya, saya tidak bisa mengatakan Now You See Me: Now You Don't sepenuhnya gagal. Ada pesona yang tetap terjaga.
Chemistry para pemain, baik angkatan lama maupun angkatan baru, masih mengandung kehangatan dan humor yang sesekali tepat sasaran.
Beberapa trik besar, meski tidak brilian, tetap berhasil memberi sensasi, "Oh, begitu ternyata."
Jika dua film pertama adalah pertunjukan kelas premium, film ketiga ini adalah versi yang meriah, sedikit berlebihan, tapi tetap menghibur kalau datang dengan ekspektasi yang tidak terlalu tinggi.
Untuk penggemar franchise, film ini masih layak dinikmati. Untuk pendatang baru, mungkin sensasinya seperti ikut reuni tanpa mengenal siapa pun.
Baca Juga: Inside Man: Perampokan yang Menampilkan Kejeniusan 3 Indvidu, Malam Ini di Trans TV
Dan ya, meski banyak kekurangan, kalau film keempat diumumkan, pasti banyak yang akan tetap menontonnya.
Karena seperti menonton sulap, meski kadang trik-triknya ketebak, kita tetap datang untuk melihat apakah kali ini mereka bisa membuat kita percaya lagi.
Kontributor : Chusnul Chotimah