- Pengacara Ruben Onsu, Minola Sebayang geram dengan sikap Sarwendah yang menggelar konferensi pers terkait kedatangan debt collector.
- Minola curiga, hal itu sengaja dilakukan pihak Sarwendah agar Ruben terlihat jatuh miskin.
- Padahal menurut Sarwendah, hal tersebut hanya masalah sepele, dan tidak perlu mengundang wartawan untuk mengungkap cerita tersebut.
Suara.com - Saling sindir antara mantan suami istri, Ruben Onsu dan Sarwendah tampaknya belum akan berakhir.
Kali ini, pihak Ruben Onsu, melalui kuasa hukumnya, Minola Sebayang balik menyerang dengan mempertanyakan motif di balik konferensi pers yang digelar Sarwendah soal insiden penagihan oleh debt collector.
Tak main-main, mereka menduga ada upaya untuk menjatuhkan citra Ruben Onsu.
Minola Sebayang blak-blakan mengaku heran mengapa masalah yang dinilainya sederhana harus sampai diangkat ke ranah publik.
![Ruben Onsu dan kuasa hukumnya, Minola Sebayang usai melaporkan pelaku fitnah ayah kandung Thalia di Polda Metro Jaya pada Kamis, 31 Juli 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/31/27407-ruben-onsu.jpg)
Dia mencium adanya niat untuk memojokkan dan menciptakan citra seolah-olah Ruben Onsu sedang kolaps secara finansial.
"Patut diduga preskonnya hanya ingin mendiskreditkan klien kami, Ruben. Ingin menunjukkan bahwa Ruben sekarang lagi dalam keadaan yang tidak mampu secara ekonomi," ujar Minola Sebayang saat ditemui di Pulomas, Jakarta Timur, pada Sabtu, 15 November 2025.
Menurutnya, jika memang yang dipermasalahkan adalah kinerja penagih utang yang tidak profesional, ada jalur hukum lain yang bisa ditempuh tanpa perlu membuat panggung media.
"Apakah tujuan preskonnya itu adalah berkaitan dengan masalah ingin menekankan adanya debt collector yang melakukan kerjanya di luar jam kerja dengan cara-cara yang tidak tepat atau apa? Sehingga sampai harus preskon," kata Minola.
Pihak ayah tiga anak tersebut menegaskan, insiden tersebut seharusnya bisa diselesaikan dengan cara yang jauh lebih elegan.
Baca Juga: Bantah Ruben Onsu Nunggak Cicilan, Pengacara: Uang Bulanan Sarwendah Rp200 Juta Tak Pernah Telat
Mengingat para debt collector datang ke alamat yang salah, Sarwendah semestinya cukup memberitahu mereka bahwa mobil yang dicari tidak ada di sana.
![Sarwendah saat ditemui di kawasan PIK, Tangerang, pada Rabu, 6 Agustus 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/10/98007-sarwendah.jpg)
"Ini sama saja seperti orang salah kirim barang. Kalau memang orang yang datang itu salah alamat, kita tinggal bilang, 'Kamu salah alamat karena yang memiliki tanggung jawab dan kewajiban adalah orang lain, bukan saya'. Sesederhana itu kan?" ucap Minola.
Dia juga menambahkan fakta mengejutkan bahwa tunggakan cicilan yang diributkan sebenarnya belum jatuh tempo secara fatal, bahkan menurut kliennya belum tiba waktunya.
"Klien saya mengatakan itu sebenarnya jatuh temponya belum tiba. Jadi sangat aneh juga kalau sampai ada orang yang datang menagih sesuatu yang jatuh temponya belum tiba," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sarwendah mengaku shock karena dua orang debt collector mendatangi rumahnya dengan bahasa yang kasar.
Sarwendah dan anak-anaknya pun ketakutan dengan kehadiran dua orang debt collector di rumahnya.