Pilihan jurusan ini memperkuat fokusnya pada isu sustainability dan pengelolaan sumber daya, yang kemudian menjadi inti dari seluruh kontennya.
Dia juga sempat mengikuti program minor di Fontys University of Applied Sciences di Eindhoven. Jerhemy Owen diketahui lulus pada tahun 2024, dengan tesis berjudul Acceleration of Industrial Decarbonization in Indonesia.
Pengalaman studi di luar negeri memberikannya perspektif yang mendalam tentang penanganan isu lingkungan di berbagai negara, yang dibagikan secara komparatif kepada audiensnya di Indonesia.
Jerhemy Owen menggunakan TikTok sebagai platform awal untuk berbagi pengalamannya sebagai mahasiswa perantau di Belanda.
Namun, yang membuat Jerhemy Owen menonjol adalah fokus kontennya yang kini didominasi isu lingkungan.
Dia kerap meliput dan menyorot berbagai kegiatan terkait penanganan persoalan lingkungan, mulai dari pengelolaan sampah, polusi udara, hingga green environment.
Dengan gaya bahasa yang mudah dicerna, ia berhasil menjembatani kesenjangan informasi antara isu lingkungan yang kompleks dengan pemahaman generasi muda.
Dedikasi Jerhemy Owen terhadap isu lingkungan telah diakui hingga ke level global.
Diaa menjadi salah satu pembicara di Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP29) di Baku, Azerbaijan.
Baca Juga: Buntut Bencana Sumatra, Menhut Raja Juli Bidik 12 Perusahaan di Sumut yang Terindikasi Melanggar
Di dalam negeri, Owen aktif berkolaborasi dengan berbagai gerakan, termasuk Pandawara, sebuah kelompok anak muda yang fokus membersihkan sungai.
Dia juga pernah terlibat dalam kegiatan relawan "Rainforest CFX" sebagai penerjemah.
Untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-23, dia meluncurkan kampanye #WenanamPohon, sebuah gerakan menanam Sepuluh Ribu Pohon.
Melalui kampanye ini, ia mengajak publik berpartisipasi dengan cara yang sangat mudah, setiap video kampanye yang dibagikan sebanyak 15 kali di media sosial, Owen akan menanam satu pohon. Misi ini dijalankan melalui kolaborasi dengan WWF-Indonesia.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah