Suara.com - Trailer perdana Supergirl garapan James Gunn akhirnya dirilis dan langsung menjadi sorotan berkat nuansa gelap yang berbeda dari film DC sebelumnya.
Gaya visual yang intens terasa seperti campuran antara energi liar ala Guardians of the Galaxy dan atmosfer muram dari komik Woman of Tomorrow.
Proyek ini sekaligus menjadi film kedua di era DC Universe baru, sehingga semua detail dalam trailernya langsung dianalisis para penggemar.
Lewat berbagai potongan adegan, film ini menegaskan bahwa perjalanan Supergirl akan lebih emosional, brutal, dan penuh konflik batin.
1. Potret Kehidupan Kara yang Suram

Trailer dibuka dengan gambaran kehidupan Kara Zor-El (diperankan Milly Alcock) yang berantakan di apartemen sekaligus kapalnya yang menunjukkan kondisi mentalnya jauh dari stabil.
Kehadirannya sebagai sosok publik di DCU tidak membuatnya bahagia karena dia masih dibayangi luka masa lalu dan rasa kehilangan mendalam.
Detail kecil seperti Krypto yang pipis di koran berisi berita Superman memberi kesan humor gelap yang menguatkan narasi tragis Kara.
Kara terlihat bangun dalam kondisi lelah setelah malam panjang yang tergambar lewat visual muram dan nada emosional yang berat.
2. Pengungkapan Krypton dan Nasib Kelam Kota Kandor

Ruthye Marye Knoll (Eve Ridley) muncul sebagai karakter yang memantik kenangan Kara tentang kehancuran Krypton dalam serangkaian visual memilukan.
Baca Juga: Superman: Man of Tomorrow Tayang 2027, James Gunn Isyaratkan Debut Armor Baju Tempur Lex Luthor
Kandor ditampilkan berbeda dari versi klasik komik karena kota itu tampak berusaha bertahan dengan perisai sebelum akhirnya runtuh perlahan.
Adegan singkat yang memperlihatkan Alura In-Ze, ibunda Kara memberi gambaran awal tentang tragedi yang menimpa keluarganya sebelum dia melarikan diri.
Trailer menegaskan bahwa kehancuran Krypton bukan sekadar ledakan mendadak tetapi tragedi panjang yang menyakitkan bagi seluruh warganya.
3. Perkenalan Karakter Ruthye Marye Knoll

Ruthye diperkenalkan sebagai gadis muda yang kehilangan ayahnya akibat serangan Krem of the Yellow Hills (Matthias Schoenaerts), memicu perjalanannya bersama Kara.
Krem tampil berbeda dari versi komik dengan armor penuh teknologi yang memberi nuansa lebih modern dan brutal dalam adaptasi filmnya.
Konfrontasi awal antara Kara dan para pemburu membuka jalan bagi adegan aksi besar yang memamerkan kemampuan fisik Supergirl.