- Wendi Indra bin Muhammad Yasin meninggal mendadak pada Rabu, 31 Desember 2025, setelah dilarikan ke RS.
- Almarhum sempat mengalami serangan jantung beberapa tahun, namun selalu menunjukkan sikap tegar di hadapan keluarga.
- Gilang Dirga merasa kehilangan karena ayahnya adalah sosok suportif dan sahabat dekat bagi cucunya, Gin.
"Cuma almarhum tuh orang yang enggak mau kelihatan lemah, jadi dia harus kelihatan kuat gitu ya. Qodarullah-nya tadi malam, ya mungkin sudah sampai di ajalnya lah," sambung Gilang.
Gin Dirga Kehilangan Sosok 'Unggang'
![Gilang Dirga tak bisa menyembunyikan kesedihan usai prosesi pemakaman sang ayah, Wendi Indra bin Muhammad Yasin yang meninggal Rabu (31/12/2025) dini hari tadi. Jenazah dimakamkan di TPU Al Hidayah, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat pada pagi tadi. [Tiara Rosana/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/12/31/54148-gilang-dirga.jpg)
Salah satu hal yang paling membuat hati Gilang teriris adalah dampak kepergian sang ayah terhadap putranya, Gin Dirga.
Bagi Gin, almarhum bukan sekadar kakek, melainkan teman bermain yang sangat dekat.
Gin memiliki panggilan sayang khusus untuk kakeknya, yakni "Unggang", sebutan untuk kakek dalam bahasa Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
"Yang bikin gue sedihnya tuh berkali-kali lipat itu karena Gin. Unggang-nya tuh temennya banget. Sahabatnya banget Unggang-nya itu," tutur Gilang dengan mata berkaca-kaca.
"Jadi si Gin tuh kehilangan bukan cuma kakeknya tapi sahabatnya juga," lanjut dia.
Meski masih kecil, Gin tampaknya sudah mengerti bahwa sang kakek telah pergi untuk selamanya. Gilang menyebut putranya sempat menangis saat melihat jenazah sang kakek di rumah duka.
Sosok Ayah dan Mertua yang Suportif
Baca Juga: Dunia Rock Tanah Air Berduka, Mantan Drummer God Bless dan Gong 2000 Yaya Moektio Tutup Usia
Di mata Gilang, Wendi Indra adalah figur ayah yang luar biasa. Almarhum selalu memberikan dukungan penuh terhadap karier Gilang di dunia hiburan maupun aspek kehidupan lainnya.
Tidak ada keinginan almarhum yang belum terpenuhi, dan Gilang merasa ayahnya pergi dalam keadaan baik.
"Beliau bukan orang yang sempurna, tapi kita anak-anaknya menganggap dia tuh laki-laki hebat lah. Support, di entertain support, di mana-mana support," kenangnya.
Kedekatan almarhum juga dirasakan betul oleh menantunya, Adiezty Fersa. Hubungan keduanya digambarkan sangat hangat layaknya ayah dan anak kandung sendiri.
"Dekat banget. Karena sudah kayak bapak sendiri lah kalau si Adiez gitu," ujar Gilang.
Menutup wawancara, Gilang menegaskan bahwa dia dan keluarga telah ikhlas menerima takdir ini. Dia tidak merasa ada penyesalan atau hal yang belum terlaksana, karena meyakini bahwa skenario Tuhan adalah yang terbaik.