Sebagian besar dari seluruh komitmen kami untuk peningkatan kualitas yang berkelanjutan, kami secara teratur meninjau protokol kami dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan kami dan memimalkan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan individu yang kami dukung," isi pernyataan tersebut.
Pasien yang berusia 23 tahun itu menjalani pemeriksaan medis. Ditemukan pinggulnya patah dan dia telah hamil dua atau tiga minggu. Dokter yang memeriksanya juga menemukan luka di alat kelamin korban dan cedera parah di bagian paha, diduga korban telah mengalami serangan seksual.
Gugutan tersebut juga mengungkapkan, wanita itu telah mengalami keguguran.
Sementara itu, petugas kepolisian di Escambia mengatakan dalam sebuah postingan Facebook pada Jumat bahwa deputi telah menyelidiki kasus tersebut tahun lalu, tetapi gagal mengindentifikasi pelaku karena tidak menemukan bukti DNA.
"Tanpa ada kemampuan mengembangkan profil DNA pelaku, prosedur ini tidak memungkinkan untuk mengidentifikasi pelaku," isi postingan tersebut.
Ibu korban pun telah memindahkan korban ke tempat perawatan yang berbeda karena kasus dugaan pemerkosaan tersebut.
HiMedik/Vika Widiastuti
Baca Juga: Berikut 5 Tanda Pubertas pada Perempuan, Apa Saja Ya?