
Studi baru memperluas keberadaan populasi yang berbeda ke bayi, menunjukkan bahwa sumber perbedaan ini mungkin berasal dari genetik, kapasitas yang dimiliki sejak lahir.
Kapasitas ini akan memiliki implikasi untuk mengembangkan apresiasi terhadap konten emosional musik. Karena itu adalah nada mayor dan minor yang memberi emosi musik mereka.
Dalam studi itu, para peneliti melakukan uji coba dengan 30 bayi usia 6 bulan dengan mendengarkan mereka nada-nada.
Respons bayi terhadap nada mayor dan minor bisa dilihat dari gerakan matanya ke kanan atau kiri, yang nantinya menunjukkan munculnya gambar. Gambar yang muncul di kanan atau kiri itu sesuai dengan nada mayor atau minor yang terdengar.
"Jadi, saat bayi itu mendengar satu nada dan gambar akan muncul di bagian kanan. Matanya akan langsung menatap ke arah ke kanan sebelum gambar muncul," jelas Adler.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa 33 persen bayi, gerakan antisipatif ini memperkirakan lokasi gambar dengan akurasi nyaris sempurna. Lalu, sebanyak 67 persen lainnya tidak terkait dengan lokasi gambar.