Setelah Serang Otak, Covid-19 Berisiko Bikin Hilang Ingatan

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 10 Agustus 2020 | 18:06 WIB
Setelah Serang Otak, Covid-19 Berisiko Bikin Hilang Ingatan
Ilustrasi perempuan hilang ingatan. [Shutterstock]

"Karena Covid-19 melibatkan pelepasan besar-besaran sinyal inflamasi, dampak penyakit ini pada memori sangat menarik bagi saya. Itu karena ada efek jangka pendek pada kognisi (delirium), dan potensi perubahan jangka panjang dalam memori, perhatian, dan kognisi," kata Natalie.

Selain itu, ada juga peningkatan risiko penurunan kognitif dan demensia, termasuk penyakit Alzheimer, selama penuaan.

Baik otak dan sistem kekebalan secara khusus berevolusi untuk berubah sebagai konsekuensi dari pengalaman, untuk menetralkan bahaya dan memaksimalkan kelangsungan hidup.

"Di otak, perubahan koneksi antar neuron memungkinkan kita menyimpan ingatan dan dengan cepat mengubah perilaku untuk menghindari ancaman, atau mencari makanan atau peluang sosial," jelas Natalie.

Sistem kekebalan telah berevolusi untuk menyempurnakan respons inflamasi dan produksi antibodi terhadap patogen yang ditemui sebelumnya.

Namun perubahan jangka panjang di otak setelah sakit juga terkait erat dengan peningkatan risiko penurunan kognitif terkait usia dan penyakit Alzheimer. Tindakan merusak dan merusak sel neuroimun dan sinyal inflamasi dapat merusak ingatan secara permanen.

Hal ini dapat terjadi melalui kerusakan permanen pada koneksi neuron atau neuron itu sendiri dan juga melalui perubahan yang lebih halus dalam cara fungsi neuron.

Hubungan potensial antara COVID-19 dan efek persisten pada memori didasarkan pada pengamatan penyakit lain. Misalnya, banyak pasien yang pulih dari serangan jantung atau operasi bypass melaporkan defisit kognitif yang berlangsung lama yang menjadi berlebihan selama penuaan.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Beberkan 3 Pemicu Kasus Corona di Jabar Meningkat

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI