Kondisi ini paling sering terjadi pada perempuan di atas usia 50 tahun yang telah melalui masa menopause. Sekitar 8 dari 10 kasus kanker payudara terjadi pada perempuan di atas 50 tahun.
- Riwayat keluarga
Memiliki kerabat dekat yang pernah menderita kanker payudara atau kanker ovarium juga meningkatkan risiko seseorang menderita kanker tersebut.
Sebagian besar kasus kanker payudara tidak diturunkan dalam keluarga, tetapi gen yang dikenal sebagai BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan ovarium. Mungkin saja gen ini diturunkan dari orang tua ke anaknya.
Gen TP53 dan CHEK2, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.

- Pernah menderita kanker payudara
Seorang yang pernah menderita kanker payudara berisiko tinggi untuk mengalaminya lagi.
Sebuah benjolan jinak di payudara tidak berarti seseorang memiliki kanker, namun beberapa jenis benjolan dapat sedikit meningkattkan risikonya.
Beberapa perubahan jinak di jaringan payudara, seperti sel yang tumbuh tidak normal di saluran (hiperplasia duktus atipikal ), atau sel abnormal di dalam lobus payudara (Lobular carcinoma in situ), dapat membuat kanker payudara lebih mungkin terjadi.
Baca Juga: Anda Rentan Kena Kanker Payudara atau Tidak? Cek Daftar Risikonya Berikut
Selain ketiga faktor di atas, paparan estrogen, terapi penggantian hormon, pil kontrasepsi, dan jaringan payudara padat juga dapat menjadi faktor risiko seseorang terkena kanker payudara.