Studi: CBD Bisa Bantu Kurangi Kerusakan Paru-paru Akibat Virus Corona

Selasa, 20 Oktober 2020 | 10:33 WIB
Studi: CBD Bisa Bantu Kurangi Kerusakan Paru-paru Akibat Virus Corona
Ilustrasi paru-paru [shutterstock]

Suara.com - Para peneliti telah menemukan bahwa Cannabidiol (CBD) bisa mengurangi badai sitokin yang merusak paru-paru dan membunuh banyak pasien virus corona Covid-19.

Cannabidiol ini memungkinkan peningkatan kadar peptida alami yang disebut apelin, yang dikenal bisa mengurangi peradangan dan levelnya menurun drastis dalam mengahadapi badai ini.

Studi ini dilakukan oleh para peneliti di Dental College of Georgia dan Medical College of Georgia (MCG).

Mereka melaporkan kemampuan CBD untuk meningkatkan kadar oksigen dan mengurangi peradangan serta kerusakan fisik paru-paru dalam model laboratorium sindrom gangguan pernapasan yang mematikan atau ARDS.

"Itu dramatis di kedua arah," kata Dr Babak Baban, ahli imunologi DCG dan dekan untuk penelitian tentang pergeseran kadar apelin baik dalam sirkulasi darah dan jaringan paru-paru dikutip dari Times of India.

Penelitian dalam Journal of Cellular and Molecular Medicine, melaporkan tingkat darah peptida turun mendekati nol dalam model ARDS dan meningkat 20 kali lipat dengan CBD.

ilustrasi paru-paru (shutterstock)

"CBD hampir mengembalikannya ke tingkat normal," kata Dr. Jack Yu, ilmuwan dokter dan kepala bedah plastik anak di MCG.

Apelin adalah peptida yang meresap dan dibuat oleh sel-sel di jantung, paru-paru, otak, jaringan lemak dan darah. Menurut Babak, semuanya merupakan pengatur penting dalam menurunkan tekanan darah dan peradangan.

Misalnya kadar apelin akan naik di tempat yang tepat saat tekanan darah tinggi, seperti sel endotel yang melapisi pembuluh darah untuk membantu menurunkannya.

Baca Juga: Cegah Virus Corona Selama Liburan, CDC Sebut 5 Hal Ini Bisa Jadi Pemicu

Apelin harus melakukan hal yang sama untuk membantu menormalkan peradangan di paru-paru dan kesulitan bernapas terkait dengan ARDS.

"Idealnya ARDS itu akan meningkat di area paru-paru, yang mana diperlukan untuk meningkatkan aliran darah dan oksigen untuk mengimbangi dan melindunginya," kata Baban.

Tapi, apelin juga tidak bisa melakukan hal tersebut ketika mereka memiliki ARDS. Bahkan apelin akan menurun di jaringan paru-paru maupun sirkulasi umum.

Mereka melalui jurnal Cannabis and Cannabinoid Research melaporkan pengobatan dengan CBD bisa mengurangi peradangan paru-paru yang berlebihan. Obat ini memungkinkan perbaikan beberapa kerusakan struktural pada paru-paru yang klasik dengan ARDS.

Namun, para peneliti mengatakan bahwa masih diperlukan lebih banyak lagi penelitian, termasuk menemukan CBD menghasilkan perubahan signifikan serta uji coba pada manusia, sebelum dimasukkan sebagai bagian dari rejimen pengobatan untuk Covid-19.

"Ini adalah sebuah hubungan, kami belum tahu tentang penyebabnya. Tapi, ini adalah indikator yang sangat baik untuk penyakit ini," kata Baban.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI