Jerawat jenis ini bisa berlanjut hingga usia 30-40 tahunan dan bisa muncul di sekitar mulut, leher sampai garis rambut. Penyebab Anda berjerawat pada fase ini adalah hormon estrogen, progesteron, androgen dan testosteron.
Rasio hormon berubah selama siklus menstruasi, kehamilan, saat minum pil, dan akan terus turun jika Anda menderita PCOS atau endometriosis.
Karena, terlalu banyak salah satu hormon itu akan merangsang produksi sebum dan menyebabkan jerawat. Terkadang, dokter memberikan pil kontrasepsi untuk mengobati jerawat dengan membantu menurunkan kadar androgen dan produksi sebum.
Jika Anda sudah berjerawat atau rentan berjerawat, fluktuasi hormonal juga dapat memperburuk kondisi ini, terutama di bagian bawah wajah.
“Fluktuasi hormon dapat memperburuk masalah jerawat dengan meningkatkan peradangan kulit secara keseluruhan, minyak, sel kulit yang tersumbat di folikel rambut dan produksi bakteri penyebab jerawat.," jelasnya.
Makanan juga dapat memicu jerawat hormonal, jadi Anda harus berhenti konsumsi junk food bila sedang berjerawat. Para ahli juga mengatakan bahwa makanan manis, karbohidrat dan produk susu pun bisa memicu jerawat hormonal.
Cara mengatasi jerawat hormonal
Jerawat hormonal tidak pernah bisa disembuhkan tetapi Anda dapat mencoba mengendalikannya dengan perawatan hormonal atau antibiotik yang diresepkan oleh dokter Anda.
Perawatan topikal seperti benzoil peroksida, retinoid atau asam azelaic sering diberikan kepada pasien dengan jerawat hormonal.
Baca Juga: Peneliti Sebut Infeksi Virus Corona Ringan Bisa Berikan Antibodi yang Lebih Tahan Lama
Penting juga untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan melembabkan kulit dengan pelembab yang tidak menyebabkan iritasi.