"Vaksin itu high technology, jadi saya berkesempatan untuk bisa belajar banyak hal terkait proses pembuatan vaksin, kemudian studi klinis dari orang-orang terhebat di dunia yang memang mereka advance dengan teknologi vaksinasi," terangnya panjang lebar.
Selain vaksin Covid-19, Indra juga pernah mengalami banyak tantangan bahkan kegagalan saat terlibat dalam pengembangan vaksin malaria. Waktu itu ia sedang menempuh studi doktoralnya.
Beragam tahap uji yang membutuhkan kesabaran harus dilalui hingga Indra berhasil menemukan vaksin paling tepat untuk mengatasi malaria.
"Saya sudah mencoba mendesain beberapa vaksin malaria, mungkin ada 10-12 vaksin yang sudah saya coba buat. Dari sekian banyak, mungkin hanya 1-2 yang memiliki sinyal prospektif. Itu juga belum tentu bisa bekerja ketika di manusia" tutup Indra.