Hati-Hati, Konsumsi Makanan Ini Tingkatkan Risiko Kanker Prostat hingga 70 Persen!

Selasa, 12 Oktober 2021 | 12:27 WIB
Hati-Hati, Konsumsi Makanan Ini Tingkatkan Risiko Kanker Prostat hingga 70 Persen!
ilustrasi makan. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tapi, makanan kaya kolin bukan satu-satunya makanan yang berkaitan dengan peningkatan risiko kanker prostat agresif yang lebih tinggi. Studi ini juga menunjukkan hubungan antara asupan lemak jenuh yang tinggi dan peningkaran risiko kanker prostat yang agresif.

Temuan ini telah menginformasikan bahwa konsumsi makanan nabati bisa menjadi makanan paling protektif terhadap penyakit mematikan. Dokter Bradley McGregor, seorang ahli onkologi dari Dana-Farber Cancer Institute yang berafiliasi dengan Harvard, mengatakan semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa pola makan nabati cukup melindungi diri dari risiko kanker.

"Tidak ada pola diet khusus untuk menurunkan risiko kanker prostat. Tapi, pola makan nabati bisa menurunkan risiko kanker prostat dan membantu memperlambat penyebarannya," kata Bradley McGregor dikutip dari Express.

Penelitian menunjukkan pola makan nabati bisa menjadi yang paling protektif, karena terdiri dari lebih sedikit makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh.

Konsumsi makanan dengan lemak jenuh berkaitan dengan jumlah kolesterol yang lebih tinggi dalam darah. Dalam hal ini, telur merupakan salah satu makanan dengan lemak jenuh.

Dalam satu penelitian, para peneliti mencatat asupan lemak jenuh total yang disesuaikan dengan lemak berkaitan dengan peningkatan agresivitas PC. Hubungan antara asupan kolesterol total yang disesuaikan dengan lemak dan agresivitas PC paling menonjol.

Diet tinggi lemak mengubah mikrobioma yang bisa menyebabkan aktivasi jalur pro-inflamasi.

Sementara itu, kanker prostat menempati urutan kedua setelah kanker kulit sebagai jenis kanker paling umum di kalangan pria. Keganasan kanker prostat ditandai dengan sel-sel abnormal yang tumbuh tidak terkendali dan membentuk tumor yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Gejala Radang Amandel dan Virus Corona Covid-19 Mirip, Ini Cara Membedakannya!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI