Beberapa otoritas kesehatan bahkan tidak menunggu tibanya perangkat vaksin khusus anak. Mereka menggunakan vaksin yang tersedia untuk orang dewasa, namun hanya memberikan sepertiga dosis.
Saat ibu kota Austria, Wina, membuka 9.200 tempat pertama untuk vaksinasi anak, semua dosis habis dipesan dalam hitungan hari.
Denmark mengikuti langkah itu pada 28 November dan mengatakan tak ada waktu untuk menyerah pada COVID. Kurang dari dua pekan setelahnya, lebih dari 49.000 anak 6-11 tahun –sekitar 13 persen dari kelompok usia itu– telah menerima dosis pertama mereka.
Saxony, negara bagian di Jerman yang termasuk paling parah terhantam gelombang baru COVID, mulai memvaksinasi anak-anak yang rentan dan berusia di bawah 12 tahun.
Pada Jumat, Franz Knoppe menempuh jarak lebih dari 100 km dari Chemnitz ke Leipzig –kota terpadat di negara bagian itu– dengan dua anaknya yang berusia tujuh dan 11 tahun, untuk menjalani vaksinasi anak.
"Kami sangat senang vaksinasi anak di bawah 12 tahun sekarang tersedia," kata dia kepada Reuters di sebuah rumah sakit.
Mathilda berada di rumah sakit itu juga dengan Erna, puterinya yang berusia enam tahun.
"Vaksinasi dan memberikan perlindungan pada anak itu penting, seperti halnya orang dewasa," kata Mathilda yang tak mau menyebutkan nama belakangnya.
Sementara itu, sejumlah daerah di Italia menggunakan cara kreatif untuk menghibur dan terlibat dengan anak-anak saat mereka divaksin dan memudahkan orang tua mendaftarkan anak-anak mereka.
Baca Juga: Jurus Anies Ikut Tenangkan Siswa SD yang Ketakutan Disuntik Vaksin: Didekati Lalu Dibisiki
Di Liguria, otoritas setempat menciptakan kartun pahlawan super bernama Kapten Vaksin yang membawa tas dokter dan mengenakan jas putih dengan huruf "V" besar dicetak di bagian dadanya.
Karakter itu adalah bintang dalam komik yang dibagikan di pusat-pusat kesehatan.