Mata Bisa Ungkap Risiko Kematian Dini Seseorang, Peneliti Ungkap Caranya!

Kamis, 20 Januari 2022 | 14:11 WIB
Mata Bisa Ungkap Risiko Kematian Dini Seseorang, Peneliti Ungkap Caranya!
Ilustrasi mata.[Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Retin apula yang bisa digunakan untuk mengevaluasi proses patologis yang mendasari penyakit vaskular sistemik dan neurologis terkait dengan peningkatan risiko kematian.

Hipotesis ini didukung oleh penelitian sebelumnya, yang menunjukkan bahwa pencitraan retina mengandung informasi tentang faktor risiko kardiovaskular, penyakit ginjal kronis, dan biomarker sistemik.

Pada penelitian ini, para ilmuwan pertama-tama memeriksa bahwa mereka dapat memprediksi usia seseorang hanya berdasarkan retina.

Mereka mengamati retina 19.200 orang dewasa Inggris berusia antara 40 dan 69 tahun. Sebuah model pembelajaran mesin mampu memprediksi usia kronologis peserta secara akurat hanya dengan melihat retina dalam rentang 3,5 tahun.

Kemudian, kesenjangan usia retina dan hubungannya dengan kematian dinilai pada sekitar 36.000 sukarelawan selama periode 11 tahun. Selama waktu ini, 5 persen dari 1.871 orang meninggal dunia disebabkan oleh kanker.

Mereka yang meninggal cenderung mengalami penuaan retina yang lebih cepat. Artinya, retina mereka tampak lebih tua dari usia sebenarnya.

Misalnya, seseorang memiliki usia retina yang 1 tahu lebih tua dari usia sebenarnya. Risiko kematian karena penyebab apapun pada 11 tahun mendapat akan naik 2 persen.

Sedangkan, risiko kematian mereka akibat penyakit jantung atau kanker akan naik 3 persen. Kesenjangan usia retina yang besar dalam beberapa tahun secara signifikan dikaitkan dengan 49-67 persen risiko kematian yang lebih tinggi, selain dari penyakit kardiovaskular atau kanker.

Namun, penelitian ini bersifat retrospektif, yang mana partisipan dalam penelitian ini sudah meninggal dunia. Para ilmuwan belum memprediksi siapa yang berisiko mengalami kematian dini melalui mata mereka.

Baca Juga: Gejalanya Lebih Ringan, Varian Omicron Malah Sumbang 99,5 Persen Kasus Virus Corona AS

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI