Apa Itu Asfiksia? Disebut Kapolri Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Tragedi Kanjuruhan

Jum'at, 07 Oktober 2022 | 20:15 WIB
Apa Itu Asfiksia? Disebut Kapolri Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Tragedi Kanjuruhan
Tembakan gas air mata ke arah tribun penonton di Kanjuruhan Malang [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

1. Paparan Bahan Kimia   

Asfiksia jenis ini disebabkan karena paparan zat kimia yang memotong suplai oksigen tubuh. Zat tersebut mengganti oksigen di paru-paru sehingga mengganggu proses pengiriman oksigen dalam darah. Contoh bahan kimia yang bisa menyebabkan asfiksia adalah karbon monoksida. Diketahui, menghirup karbon monoksida dalam jumlah besar dapat menyebabkan keracunan karbon dioksida. 

Chlorobenzylidenemalononitrile (CS) merupakan bahan kimia yang paling umum dijadikan bahan pembuatan gas air mata. Dalam keadaan tertentu, paparan gas air mata dapat menimbulkan kondisi gawat napas seperti yang terjadi dalam tragedi Kanjuruhan.

2. Asma

Asma merupakan kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada saluran udara. Serangan asma yang parah membuat saluran udara membengkak dan menyempit sehingga jika tak ditangani, kondisi ini dapat memotong suplai oksigen. Hal ini juga salah satu penyebab asfiksia dalam tragedi Kanjuruhan.

Gas Air Mata Dalam Tragedi Kanjuruhan

Kapolri Sigit mengatakan dari hasil penyidikan polisi menyatakan bahwa jatuhnya banyak korban setelah petugas pengamanan menembakkan gas air mata. Menurut Sigit, gas air mata ditembakkan setelah banyaknya penonton turun ke lapangan usai pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya berakhir. Kapolri mengatakan gas air mata dilepaskan untuk menghalau agar para penonton tidak turun ke lapangan. 

Terdapat 11 personel yang menembakkan gas air mata di antaranya ke tribun penonton sebanyak 8 tembakan dan 3 lainnya ke lapangan. Kondisi itulah yang mengakibatkan penonton di tribun panik dan berupaya meninggalkan stadion.

Kontributor : Trias Rohmadoni

Baca Juga: Jika Masih Ada Korban Tragedi Kanjuruhan yang Sakit Diharapkan Segera Berobat dan Biaya Digratiskan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI