Si korban juga mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan hubungan seksual dengan pacar-pacar sebelumnya sejak kelas 6 SD.
“Tapi yang jadi masalah adalah sebelum-sebelumnya, dari pacar sebelumnya dari kelas 6 SD, dia sudah sering beraktivitas seksual. Bayangin, anak kelas 6 SD sudah beraktivitas seksualnya seperti itu,” terangnya.
Sebagai seorang dokter, ia kemudian memberikan imbauan kepada seluruh anak perempuan di Indonesia untuk tetap berhati-hati dan tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
Namun, ucapan dokter tersebut dalam videonya malah mengundang pro kontra di kalangan warganet.
Ada sebagian dari mereka yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh sang dokter merupakan tindakan yang tidak etis karena telah membahas hal yang melenceng dari kasus pemerkosaan yang dialami.
Seperti dikutip dari akun X @/lan*****cky yang memposting ulang video sang dokter dengan caption yang justru menyalahkan dokter Amira.
“Nantinya perempuan itu akan merasa kecil karena sudah tidak perawan. Ya Karena orang-orang kayak lu yang ngecap demikian. Anak SMP diperkosa bisa-bisanya malah yang dibahas demikian. Apalagi soal sudah aktif seksual dari SD. Ya justru ini definisi dan bukti jelas kekerasan seksual dan grooming,” tulis akun tersebut.
Postingan tersebut akhirnya dikomentari oleh banyak warganet yang berisi komentar hujatan.
“Kenapa selalu anak perempuan yang disuruh hati-hati dan akhirnya disalahkan ketika terjadi pelecehan. Bahkan, masih buaaanyak yang tersangkanya gak tersentuh. Akirnya, cewek yang jadi korban selama hidupnya. Ya SEUMUR HIDUP. Kenapa cowok ga diajarin jaga kontimu! Kalau ga lu jaga, potong pangkal!,” tulis akun @Girl***bake.
Baca Juga: Viral Baliho Ganjar - Mahfud Blok Trotoar, Pejalan Kaki Wajib Rol Depan Jika Mau Lewat
“Medical professional juga harus dilatih empatinya, minimal tahu tentang sex di bawah umur itu ada tendensi grooming. Gak melulu soal kenakalan remaja yang pelakunya sama umurnya,” komentar akun @ro***ems.