Viral BKKN Targetkan Pasutri Minimal Lahirkan Satu Anak Perempuan, Peneliti: Kematian Ibu Sangat Tinggi!

Selasa, 02 Juli 2024 | 08:37 WIB
Viral BKKN Targetkan Pasutri Minimal Lahirkan Satu Anak Perempuan, Peneliti: Kematian Ibu Sangat Tinggi!
Ilustrasi hamil (freepik.com/tirachardz)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jadi solusinya adalah kita bisa saja melahirkan lebih banyak anak perempuan untuk keberlanjutan populasi di Indonesia tapi harus di barengi dengan kemapanan kesehatan reproduksi dan kesehatan perempuan Indonesia," pungkas Dr. Ray.

BKKBN target pasutri minimal lahirkan satu anak perempuan

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo Wardoyo menyebut angka kelahiran atau fertility rate di Indonesia menurun. Penurunan mencapai angka ideal alias minimal yakni 2,18, sehingga ia menargetkan agar setiap pasangan suami  istri melahirkan paling tidak satu anak perempuan.

"Kami punya target 1 perempuan rata-rata melahirkan 1 anak perempuan. Oleh karena itu BKKBN menargetkan anaknya kalau bisa 2,1 jangan hanya 2. Karena kalau anaknya dua lebih sedikit maka hampir dipastikan 1 perempuan akan melahirkan anak 1 perempuan," kata Hasto di Semarang beberapa waktu lalu.

Dia mengakui penurunan itu mencapai angka ideal (minimal) karena dua anak yang dilahirkan akan menggantikan orang tuanya.

Pernyataan serupa juga pernah sempat dilontarkan mantan ketua Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof.Dr.dr.Budi Wiweko, SpOG.FER. Ia mengatakan pada 2030 mendatang Indonesia diprediksi akan alami krisis populasi.

Prediksi ini disandarkan pada pada fertility rate Indonesia di 2030 akan mencapai angka 1,3. Ini artinya pada 6 tahun mendatang, mayoritas pasangan suami istri hanya punya seorang anak dalam keluarga.

"Diramalkan pada 2030 fertility rate Indonesia mencapai 1,3. Sedangkan saat ini Singapura angka fertility ratenya sudah di bawah 1. Jadi karena populasinya yang terus menurun Singapura dan juga seperti Jepang maupun Korea program kehamilan atau seperti bayi tabung itu dibayarin negara," papar Prof. Budi.

"Angka total fertility rate itu sekarang di Indonesia angkanya 2,14. Dulu zaman dulu mada Soeharto fertility rate kita 5," jelasnya.

Baca Juga: 42 Balita Keracunan Makanan Pencegah Stunting di Sulbar, Kepala BKKBN Minta Pemda Libatkan Ahli Gizi

Di sisi lain, Prof. Budi mengatakan populasi suatu bangsa atau negara akan bertahan, jika minimal angka kesuburan berada di angka 2,1 dari jumlah penduduk. Adapun kata dia, kondisi masyarakat Jakarta mulai alami krisis populasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI