Revolusi Terapi Anak Berkebutuhan Khusus: dari Tidak Dapat Bergerak hingga Kini Bisa Berlari

Rabu, 24 Juli 2024 | 14:52 WIB
Revolusi Terapi Anak Berkebutuhan Khusus: dari Tidak Dapat Bergerak hingga Kini Bisa Berlari
Kisah Julia, Ibu dengan Anak Berkebutuhan Khusus yang Buka Pusat Terapi Unik WINGS di Singapura (Dok. WINGS)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

JT mengalami ensefalopati hipoksia-iskemik neonatal (HIE) yang mengakibatkan Cerebral Palsy Quadriplegia Spastik Parah yang mempengaruhi keempat anggota tubuhnya, dan kemampuan bicaranya. 

Dia terdaftar dalam Program Intervensi Gerakan Dinamis (DMI) Intensif dan seiring perkembangannya, tim terapinya menyertakan Terapi Getaran dan Program Tubuh Bagian Atas untuk melengkapi programnya. 

JT kecil telah bekerja dalam model IMOT selama kurang lebih satu tahun dengan sesi harian. Dengan pendekatan ini, JT yang berusia dua tahun telah mulai merangkak dan mengambil langkah pertamanya. 

"Kami memahami bahwa pendekatan satu untuk semua tidak akan berhasil. Itulah mengapa kami berkomitmen untuk terus memperluas pengetahuan dan keahlian kami. Dalam model IMOT, kami telah memperkenalkan berbagai solusi inovatif, seperti Terapi Getaran dan Task-Specific Electrical Stimulation (TASES), untuk mendukung anak-anak dan remaja. Kami selalu mencari terobosan-terobosan terapi yang berpotensi mengubah kehidupan anak-anak kita," komentar Julia Justin, CEO dan Pendiri WINGS THERAPY CENTER.

IMOT kata dia benar-benar merupakan pengubah hidup untuk merehabilitasi populasi berkebutuhan khusus, terutama ketika diimplementasikan secara otentik oleh tim terapis yang sangat terlatih dan berdedikasi. 

Keberhasilan program intensif ini dibangun di atas kolaborasi interdisipliner para terapis. Anak-anak dari segala usia, mulai dari usia empat bulan hingga dewasa muda dan seterusnya, dapat mengambil manfaat dari program terapi intensif tersebut, yang memanfaatkan berbagai prosedur seperti Neurosuit, Unit Terapi Multifungsi (SpiderCage), Intervensi Gerakan Dinamis, Program Olahraga Adaptif, dan lain-lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI