Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, pada 2045 akan terjadi peningkatan sebesar 19,9% jumlah lansia di Indonesia. Kesadaran memiliki penuaan yang sehat pun diperlukan, agar kualitas hidup lansia semakin baik.
Salah satunya adalah melalui kebutuhan protein dalam tubuh. Bukan cuma anak-anak, protein juga dibutuhkan seiring bertambahnya usia. Sebab penuaan dapat membuat manusia mengalami penurunan massa dan fungsi otot secara bertahap dan progresif.
Proses ini, yang dikenal sebagai sarkopenia, dimulai pada usia 40-an awal dan dapat mengakibatkan penurunan massa otot sebesar tiga hingga delapan persen per dekade.
Berdasarkan hasil penelitian di berbagai provinsi yang dipublikasi di tahun 2023 di jurnal Acta Medica Indonesiana, satu dari lima lansia di Indonesia diprediksi menderita sarkopenia.
Chairman, Scientific & Medical Advisory Board, Global Consumer Safety, Herbalife, David Heber mengatakan salah satu peran utama protein adalah membentuk struktur tubuh yang penting, seperti otot, organ, kulit, dan rambut.
Selain itu, hormon, enzim, dan protein tubuh khusus lainnya yang diproduksi oleh tubuh dari protein yang ditemukan dalam makanan juga diperlukan untuk kelangsungan hidup kita. Protein membangun atau memelihara massa otot ketika dikombinasikan dengan latihan resistensi.
“Tanpa jumlah protein yang cukup, tubuh kita tidak akan mampu tumbuh atau memperbaiki keausan sehari-hari pada jaringan otot, dan bahkan dapat mulai merusak jaringan tubuh untuk menyediakan asam amino yang diperlukan guna mempertahankan fungsi tubuh yang teratur,” kata David Heber.
Lansia Tidak Mengonsumsi Cukup Protein
Dalam Survei 2020 Asia Pacific Healthy Aging oleh Herbalife, responden dari Indonesia mengatakan bahwa suplemen utama mereka untuk penuaan sehat adalah multivitamin dan mineral (74%) serta kalsium (46%), sementara hanya empat dari 10 orang yang mengonsumsi protein sebagai bagian dari bagian suplemen mereka.
Baca Juga: Tips Doa agar Lolos Tes CPNS ala Ustaz Adi Hidayat, Sisipkan Kalimat Ini untuk Rayu Allah SWT
Temuan ini menyoroti kebutuhan lebih banyak orang untuk mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup seiring bertambahnya usia, terutama saat kita melewati usia 40-an atau 50-an.
Namun, kabar baiknya adalah dengan beberapa penyesuaian pada pola makan dan gaya hidup, seperti menggabungkan latihan ketahanan yang cukup, kita dapat memulai jalan menuju pencapaian tingkat sintesis protein otot (MPS) yang optimal.
Ini adalah proses di mana tubuh memanfaatkan protein yang kita makan untuk membentuk protein otot dalam tubuh kita, sehingga kita dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia seiring bertambahnya usia.
Bagaimana Memasukkan Protein ke dalam Pola Makan
Protein terdiri dari unit-unit kecil yang disebut asam amino. Tidak semua sumber protein sama dan juga tidak mengandung semua komponen asam amino esensial untuk menjaga fungsi tubuh kita.
Oleh karena itu, kita perlu bijaksana dalam memilih sumber protein. Protein lengkap, yang ditemukan dalam sumber hewani dan produk kedelai, memungkinkan kita untuk menggantikan jumlah protein yang cukup agar tubuh kita dapat berfungsi dengan baik.