Kegiatan ini menjadi contoh nyata cara baru bersedekah yang tidak hanya menyentuh secara finansial, tetapi juga menyentuh jiwa. Selama dua hari satu malam, sebanyak 200 anak yatim dari wilayah Kabupaten Semarang dan Kendal menikmati waktu penuh keceriaan, kehangatan, dan kasih sayang di alam terbuka.
Konsep Camping Ceria menjadi angin segar dalam dunia filantropi. Jika umumnya santunan dilakukan secara seremonial, di mana anak-anak hanya menerima bantuan dan pulang, maka di acara ini mereka diajak merasakan pengalaman yang berkesan dan membentuk karakter. Mereka mengikuti kegiatan kelompok, menikmati pertunjukan budaya, berolahraga, dan mendapatkan motivasi dari para tokoh inspiratif.
Kegiatan ini menjadi contoh sukses kolaborasi lintas sektor antara lembaga keagamaan, dunia usaha, relawan, dan komunitas lokal. BWA menggandeng berbagai pihak seperti Grasindo, Cooster Indonesia, Stickpala, Galena Logistic, Tagana, hingga Basarnas. Semua pihak bahu-membahu menghadirkan momen istimewa untuk anak-anak yatim.
Direktur Program dan Fundraising BWA, Ust. Heru Binawan, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang akan terus berlanjut di berbagai kota. “Kami ingin membangun masa depan anak yatim, bukan hanya dengan bantuan materi, tetapi juga dengan perhatian dan kasih sayang.”
Camping Ceria diisi dengan berbagai kegiatan seperti ice breaking, makan bersama, senam pagi, outbound, pertunjukan sulap, hingga tausiyah dan wayang kulit edukatif. Acara ini dirancang untuk memperkuat nilai keislaman, kebersamaan, dan semangat hidup bagi para peserta.
Camping Ceria adalah bukti bahwa sedekah tidak melulu soal uang. Waktu, perhatian, dan pengalaman juga bisa menjadi bentuk sedekah yang sangat berharga. Ini adalah cara baru bersedekah yang lebih personal, membekas, dan mendorong perubahan jangka panjang.