Suara.com - Barbie. Boneka cantik bertubuh langsing itu menjadi salah satu yang termasyhur di kalangan anak-anak, bahkan dewasa. Meski tergolong boneka klasik, barbie tetap digemari karena mampu beradaptasi dengan modernisasi.
Para pencintanya, pasti, berlomba-lomba untuk menjadikan barbie kesayangannya menjadi sangat cantik. Mereka dijamin tak segan mengeluarkan kocek tebal untuk membeli aksesoris barbie, macam baju, sepatu, topi, dan perlengkapan mahal lainnya.
Tapi, bagi Samantha Humphreys, seniman asal Inggris, barbie tidaklah sekadar kecantikan. Ditangannya, barbie menjadi sesuatu yang berbeda, bahkan menyeramkan.
Lewat kreasi dan imajinasinya, Humphreys berhasil merubah barbie bernasib nahas. Yakni menjadi korban kekerasan. Meski begitu, kreasi tersebut menjadi sangat unik, dan menjadi barbie yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
Samantha mengatakan, dirinya ingin menunjukkan ketidaksempurnaan lewat barbie. "Lewat barbie ini saya ingin memberikan pelajaran bahwa tidak semua kehidupan terang benderang. Adapula kehidupan kelam, seperti yang dirasakan para barbie," katanya.
Meski begitu, Samantha sangat menolak jika barbie hasil kreasinya diekspos untuk anak-anak, apalagi dijadikan sebagai alat pendidikan. "Saya sangat menolak itu. Saya cuma ingin menunjukkan kalau hidup untuk beberapa orang tidak sempurna," ujarnya.