"Dengan kata lain, jika kau punya rahim, kau harus melahirkan anak. Itu takdirmu," imbuh Ailin.
Ailin pertama sadar bahwa dia tidak ingin punya anak saat masih SMA. Selama 5 tahun, Ailin menggunakan pil kontrasepsi dan kondom.
Namun, Ailin akhirnya mantap untuk melakukan metode kontrasepsi yang lebih permanen. Dia pun memutuskan menjadi steril.

Meski dianggap terlalu muda untuk melakukan prosedur ini, Ailin tidak peduli. Di sisi lain, dia juga menghormati keputusan orang-orang yang memilih menjadi ibu.
"Aku hanya berpikir ini waktunya berhenti menghakimi orang yang tidak ingin punya anak. Kami bukan makhluk aneh. Kami adalah orang-orang yang tidak akan menyesal melakukan ini."
Jika nantinya Ailin berubah pikiran, wanita ini mengatakan bahwa dirinya memilih mengadopsi. Bagi Ailin, adopsi anak jauh lebih baik karena masih banyak anak yatim piatu yang butuh sosok orangtua.