Infografis
Suara.com - Kisah seorang wanita yang sukses membangun bisnis dari nol bersama suami tengah menjadi viral. Meski telah berjuang bersama merintis usaha, wanita ini malah menjadi korban perselingkuhan.
Curhatan tersebut awalnya dibagikan oleh akun Facebook bernama Nyun Chubiie. Kemudian, tangkap layar curhatan itu dibagikan lagi di akun Instagram @tante_rempong_official hingga menjadi viral.
Lewat unggahannya, sang wanita mengungkap bahwa dirinya dan suami telah membangun bisnis bersama demi mengangkat derajat ekonomi.
"Terima kasih ayah, udah sempat tulus sayang sama aku. Aku udah semaksimal mungkin menjadi istri yang baik buat ayah. Berusaha mengangkat derajat ekonomi kita dimulai dari (jual) online baju dan makanan," tulis Nyun Chubiie.
Wanita ini dan suaminya sudah berpacaran sejak 2009. Setelah menikah, mereka pun membangun bisnis dari nol. Awalnya mereka melakukan COD dengan motor, kemudian kini berhasil membangun kedai seafood.
"Dia datang dan sebagai teman di tempat usaha kami. Tidak ada yang mau akan seperti ini akhirnya. Dialah yang menghancurkan rumah tanggaku," lanjutnya.
"Mengapa harus suamiku. Dosa apa yang telah aku perbuat sama kamu. Semua bukti pun jelas dan sudah aku kumpulkan, lalu kenapa kamu mau menuntut aku. Padahal yang lebih berhak menuntut itu aku!" tulisnya.
Dalam unggahan di Facebook, akun Nyun Chubiie juga menyertakan bukti tangkap layar percakapan dengan selingkuhan suaminya. Selain itu, ada pula foto kontrakan yang dipakai sang suami dan selingkuhan.
"Pesanku untuk kamu, entah siapa pun itu wanita yang bakal menggantikan aku. Tolong jaga semua apa yang udah aku perjuangin selama 2 tahun ini. Insya Allah aku ikhlas, insya Allah masih banyak rezeki di depan. Sekarang kamu beruntung, kamu nggak bakal ngerasain capeknya gimana," imbuh akun Nyun Chubiie.
Baca Juga: Viral Mobil Parkir di Depan Rumah Orang, Pemilik Rumah: Nggak Jantan Kau!
Akun Nyun Chubiie juga menyebutkan bahwa dirinya punya alasan meninggalkan kedai. Pertama, uang modal kedai tersebut lebih banyak dari mertua sementara ia hanya menyalurkan tenaga dan pikiran.
